BEM Unitomo Gandeng Tangan BEM FISIP Unair: Bersatu Melawan Pembungkaman Suara Mahasiswa

Senin 28-10-2024,12:39 WIB
Reporter : Salman Muhiddin
Editor : Salman Muhiddin

SURABAYA, HARIAN DISWAY – BEM Universitas Dr Soetomo (Unitomo) mengecam pembekuan BEM FISIP Universitas Airlangga (Unair). Pembekuan itu merupakan buntut dari pengiriman karangan bunga bernada satir yang ditujukan kepada presiden dan wakil presiden, Prabowo-Gibran.

Presiden BEM Unitomo, Helvin Rosiyanda Putra, memandang pembekuan ini sebagai tindakan otoriter dari pihak kampus.

"Satir itu juga merupakan bentuk kritik. Sangat disayangkan pihak kampus merespons kritik dengan cara seperti ini (pembekuan)," ujar Helvin dalam pernyataan sikap yang diterirma Harian Disway, Senin, 28 Oktober 2024.

Helvin menekankan pentingnya aspek kritis di lingkungan akademik seperti kampus. Ia menyebut pengiriman karangan bunga oleh BEM FISIP Unair sebagai upaya untuk menjaga nalar kritis.

BACA JUGA:Presiden BEM FISIP Unair Akui Dapat Teror setelah Buat Karangan Bunga Satire

BACA JUGA:Setelah Mediasi, Dekanat Cabut Pembekuan Pengurus BEM FISIP Unair

"Tindakan berlebihan untuk membekukan kepengurusan BEM FISIP yang dipimpin oleh Tuffahati Ullayyah telah mencoreng citra kampus dalam hal menjaga nalar kritis mahasiswanya," ucapnya.

Sebagai laboratorium demokrasi, kata Helvin, kampus seharusnya menjadi wadah untuk memberikan pengetahuan dan praktik demokrasi. Namun, hal ini menjadi kontradiksi dengan adanya pembekuan tersebut.

Pria yang juga Koordinator BEM Nusantara Jawa Timur ini menyebut bahwa Dekanat FISIP Unair berupaya melakukan pembungkaman.

"Universitas Airlangga, sebagai salah satu barometer kampus pergerakan yang dikenal dengan budaya intelektualnya dalam gerakan mahasiswa, kini harus dibungkam," ucapnya.

(*)

Kategori :