Mengupas Sisi Maskulinitas dan Feminitas dalam Film Habibie & Ainun 1

Jumat 01-11-2024,14:29 WIB
Reporter : Gantari Shafa*
Editor : Yusuf Ridho

Namun, film itu juga menunjukkan sisi lain dari maskulinitas. Habibie bukan hanya seorang pemimpin yang kuat, melainkan juga suami yang menghargai cinta dan dukungan dari Ainun. 

Ia tidak ragu untuk menunjukkan kerentanan dan ketergantungan emosional kepada istrinya. Itu menunjukkan bahwa maskulinitas tidak selalu identik dengan ketidakpekaan atau ketidakmampuan untuk mengekspresikan perasaan. 

Habibie menjadi contoh maskulinitas yang lebih modern, yakni emosi dan cinta diperhitungkan dalam perjalanan hidupnya.

FEMINITAS DALAM FILM

Di sisi lain, karakter Ainun menggambarkan feminitas yang kuat. Ainun adalah seorang dokter yang cerdas dan berambisi. Namun, ketika memilih untuk mendampingi suaminya ke Jerman, dia harus merelakan kariernya sebagai seorang dokter. 

Pilihan itu mencerminkan realitas banyak perempuan di masyarakat yang sering kali harus memilih antara cita-cita pribadi dan peran sebagai istri dan ibu. 

Feminitas Ainun terwakili melalui sifat pengorbanan, kesetiaan, dan kemampuan untuk mendukung Habibie dalam setiap langkahnya.

Namun, pengorbanan Ainun juga memunculkan pertanyaan tentang batasan peran perempuan. Apakah perempuan harus selalu mengorbankan mimpinya demi mendukung suami? 

Di sanalah film itu mengajak kita untuk merenungkan kembali makna feminitas. Ainun bukan sekadar pendukung Habibie. Dia juga seorang perempuan dengan impian dan cita-cita yang seharusnya diperjuangkan. 

Melalui karakter Ainun, film tersebut memberikan suara bagi perempuan yang terjebak dalam norma-norma patriarki dan menekankan pentingnya memberikan ruang bagi perempuan untuk mengejar mimpinya tanpa merasa tertekan oleh ekspektasi sosial.

INTERAKSI ANTARA MASKULINITAS DAN FEMINITAS

Hubungan antara Habibie dan Ainun dalam film itu menunjukkan bahwa maskulinitas dan feminitas bukanlah dua hal yang terpisah, melainkan saling berinteraksi dan memengaruhi. 

Ketika Habibie mencapai kesuksesan, hal itu tidak terlepas dari dukungan Ainun. Sebaliknya, pengorbanan Ainun untuk mendampingi suaminya menunjukkan bentuk cinta yang mendalam waluapun dengan konsekuensi bagi ambisi pribadinya.

RELEVANSI DALAM KONTEKS MASYARAKAT MODERN

Dalam masyarakat modern, film Habibie & Ainun 1 masih tetap relevan untuk didiskusikan. Saat ini kita melihat makin banyak perempuan yang berani mengejar karier dan ambisi mereka, tetapi masih banyak juga tantangan yang harus dilakukan untuk mencapai kesetaraan gender itu sendiri. 

Kisah Habibie dan Ainun menunjukkan bahwa cinta sejati tidak harus mengorbankan satu sama lain. Dalam hubungan yang sehat, maskulinitas maupun feminitas dapat saling melengkapi. Kedua pihak pun harus merasa diberdayakan untuk mengejar impian mereka.

Kategori :