DALAM MASYARAKAT, maskulinitas dan feminitas sering kali diartikan melalui berbagai norma, harapan, dan peran yang dibentuk oleh budaya dan tradisi.
Maskulinitas sering dihubungkan dengan sifat-sifat seperti kekuatan, kepemimpinan, dan keberanian.
Sebaliknya, feminitas biasanya dihubungkan dengan pengorbanan, dukungan, dan kelembutan. Namun, seiring dengan perubahan zaman, pemahaman tentang kedua konsep ini semakin berkembang.
Masyarakat kini lebih menyadari bahwa maskulinitas dan feminitas tidak sekadar peran tradisional yang diharapkan dari laki-laki dan perempuan, tetapi juga tentang bagaimana keduanya saling melengkapi dan memperkuat satu sama lain.
Untuk memahami hal itu, kita dapat melihat pada film Habibie & Ainun 1 yang dirilis pada 2012 dan diadaptasi dari kisah nyata cinta antara B.J. Habibie dan Ainun Habibie.
Film itu bercerita tentang perjalanan hidup Habibie yang bermimpi untuk membangun dan mengembangkan industri penerbangan bagi Indonesia.
Sementara itu, Ainun yang awalnya berkarier sebagai dokter memilih untuk mendampingi Habibie dalam mewujudkan mimpinya untuk mengejar pendidikan dan karier di bidang teknik penerbangan di Jerman.
BACA JUGA:Hadiri Desak Anies Di Gorontalo, Anies Baswedan Pakai Kaus Kutipan B.J. Habibie
Film tersebut tidak hanya menggambarkan perjalanan cinta yang romantis, tetapi juga menunjukkan interaksi antara maskulinitas dan feminitas dalam hubungan mereka.
Misalnya, bagaimana dua individu dengan latar belakang dan cita-cita yang berbeda dapat berinteraksi dalam sebuah hubungan yang saling mendukung meski harus menghadapi berbagai tantangan yang berkaitan dengan norma-norma gender yang ada.
MASKULINITAS DALAM FILM
Dalam film Habibie & Ainun 1, maskulinitas ditampilkan melalui karakter B.J. Habibie yang digambarkan sebagai sosok yang ambisius, cerdas, dan penuh percaya diri.
Sejak muda, Habibie sudah memiliki cita-cita untuk mengembangkan teknologi penerbangan di Indonesia. Karakter maskulin itu tidak hanya terlihat dari prestasinya, tetapi juga dari cara ia mengambil keputusan dan menghadapi tantangan.
Dalam beberapa adegan, kita melihat Habibie berjuang menghadapi berbagai rintangan, baik di bidang pendidikan maupun karier. Itu mencerminkan nilai-nilai maskulinitas yang sering kali mengedepankan keberanian, keteguhan hati, dan tanggung jawab.