Menurut dokumen tersebut, para staf HYBE membahas kerugian dari lipsync. "Kritik bisa menjadi strategi untuk menjaga kualitas suara dalam penampilan tertentu. Tetapi hal itu juga menimbulkan persepsi negatif terhadap kemampuan bernyanyi para member," lanjut dokumen itu.
Meski demikian, HYBE Labels belum memberikan pernyataan resmi mengenai bocornya dokumen tersebut. Atau menanggapi secara langsung terkait isu lipsync yang melibatkan para member LE SSERAFIM.
BACA JUGA:Kebalikan dengan LE SSERAFIM, ATEEZ Banjir Pujian di Coachella: Penampilan Terbaik Hari Pertama!
BACA JUGA:Sakura LE SSERAFIM Speak Up Setelah Manggung di Coachella, Malah Makin Dirujak Netizen
Respons Penggemar
Bocornya dokumen HYBE memicu kritik atas lipsync LE SSERAFIM--weverse.io
Berbeda dengan grup lain yang marah idolnya masuk dokumen HYBE, para penggemar LE SSERAFIM malah senang. FEARNOT, nama fandom mereka, berharap kontroversi itu dapat menjadi motivasi bagi Sakura dkk untuk meningkatkan kualitas vokal mereka.
Diskusi di media sosial mengenai performa LE SSERAFIM dan isu lipsync ini kemungkinan akan terus berlanjut.
Apalagi semenjak LE SSERAFIM tampil di Coachella 2024, di mana penampilan tersebut mendapatkan banyak kritik dan hujatan karena vokal mereka yang dianggap tidak bagus dan tidak stabil.
BACA JUGA:Vokal Kacau, Penampilan LE SSERAFIM di Coachella Disemprot Warganet!
BACA JUGA:Kazuha Le Sserafim dan K &Team Diterpa Rumor Kencan, HYBE Buka Suara
Bahkan para penggemar merasa kecewa dengan penampilan mereka di festival besar tersebut. Hal ini memberikan tekanan tambahan bagi grup untuk memperbaiki kemampuan mereka di atas panggung.
Namun, ada juga yang merasa bangga dengan peningkatan vokal yang ditampilkan oleh mereka.
"Aku suka LE SSERAFIM, tapi memang sudah seharusnya setiap orang bisa menyanyi dengan baik, terutama jika mereka adalah artis K-pop yang hanya fokus pada bakat vokal dan tari," ucap seorang penggemar melalui X.
"Itulah yang membedakan mereka dari genre lain di industri ini," lanjutnya. (*)
*) Mahasiswa MBKM Prodi Sastra Inggris Universitas Negeri Surabaya peserta magang di Harian Disway