Nilai-nilai yang terkandung dalam wayang mencakup prinsip keadilan, kebenaran, kesabaran, dan keberanian. Tokoh-tokoh wayang seperti Pandawa dan Kurawa menggambarkan konflik antara kebaikan dan kejahatan.
Yang mana kebaikan pada akhirnya selalu menang meski harus melalui perjuangan yang berat. Nilai-nilai ini menjadi pedoman yang relevan bagi masyarakat untuk selalu menjunjung tinggi kebenaran dan kebaikan.
Upaya Pelestarian Wayang
Melestarikan wayang di era modern tentu bukan hal yang mudah. Perubahan zaman dan perkembangan teknologi membuat minat generasi muda terhadap seni tradisional menurun.
BACA JUGA: Nanggap Wayang Potehi Sejak Dua Abad Silam
Namun, berbagai pihak telah melakukan berbagai upaya untuk menjaga keberadaan wayang, termasuk pemerintah, komunitas budaya, dan para seniman.
1. Pendidikan dan Workshop
Banyak lembaga budaya dan sekolah yang menyelenggarakan program pendidikan atau workshop tentang wayang. Program ini bertujuan untuk mengenalkan wayang kepada generasi muda.
Agar mereka tidak hanya mengenal wayang secara visual tetapi juga memahami cerita, nilai-nilai, dan teknik pembuatan serta pementasan wayang.
BACA JUGA: Wayang Toa
2. Pemanfaatan Teknologi
Beberapa seniman muda mencoba menggabungkan teknologi dengan seni wayang, seperti membuat animasi atau pertunjukan wayang digital. Agar wayang dapat lebih mudah diakses oleh generasi milenial dan Gen Z yang lebih akrab dengan teknologi.
3. Pementasan dan Festival Wayang
Di berbagai daerah, sering diadakan festival wayang untuk memperkenalkan kembali kesenian ini kepada masyarakat. Misalnya, pada peringatan Hari Wayang Nasional, berbagai daerah menggelar pementasan wayang untuk menarik minat masyarakat.
4. Kolaborasi dengan Industri Kreatif
Beberapa desainer dan kreator mencoba mengangkat unsur wayang dalam karya-karya kreatif mereka, seperti pada busana, aksesori, hingga produk digital.
BACA JUGA: Ada Wayang Potehi Bunda Maria di Hong San Kiong