Mustahil anak perempuan bercita-cita jadi pelacur meski kenyataan banyak pelacur. Tidak ada ortu yang berharap anak perempuannya jadi pelacur, walaupun perempuan miskin jadi pelacur, merahasiakan dari ortu. Sebab, pelacur pekerjaan hina. Bisa dengan gampang dibunuh konsumen seperti kejadian di Semarang berikut ini.
SELASA siang, 5 November 2024, Eko Prasetyo, 22, check in di Hotel Johar, Semarang. ”Waktu itu saya pusing, habis cekcok dengan istri,” kata tersangka Eko dalam konferensi pers di Polrestabes Semarang, Senin, 11 November 2024.
Eko sehari-hari pedagang siomay, warga Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Semarang. Ia menempuh 40 kilometer menuju hotel tersebut. Ia menenangkan diri di sana setelah berantem dengan istri.
BACA JUGA:Harga Nyawa Pelacur Cirebon
Kamis sore, 7 November 2024, Eko memesan pelacur melalui aplikasi MiChat. Ia pilih wajah ayu bertarif Rp 500 ribu sekali hubungan seks. Tak lama kemudian datanglah Nadia Juni, 25, yang siap melayani Eko. Mereka pun ngeseks.
Selesainya, masih sama-sama belum mandi, Eko dengan nada kecewa berkata ke Nadia: ”Kok kamu beda sama fotomu di aplikasi.”
Nadia (mungkin kecewa) turun dari ranjang, jalan menuju ke kamar mandi, sambil berkata sengit: ”Kamu orang gendut gitu kok order-order MiChat.”
BACA JUGA:Pelacur ABG Jakarta Barat vs Riset Kelly Allen
Nadia mandi, Eko geram dipendam. Nadia selesai, keluar dari kamar mandi, Eko langsung menyerangnya.
Eko: ”Pas dia keluar dari kamar mandi, langsung saya dorong. Pepet ke dinding. Terus saya cekik sampai dia enggak bergerak lagi. Setelah dia lemas, saya seret ke kolong ranjang.”
Nadia ternyata tak bergerak lagi. Benar-benar pingsan, mungkin sudah mati. Setelah itu Eko tidak langsung kabur. Tetapi, tetap tinggal di hotel tersebut. Malamnya pun ia tidur di ranjang.
Jumat pagi, 8 November 2024, Eko pergi dari hotel tersebut.
BACA JUGA:Pembunuhan Pelacur, Polisi Konsisten Buru Pelaku
Eko: ”Saya bilang ke resepsionis, mau keluar cari sarapan. Tapi, kunci kamar saya bawa. Saya naik angkot ke Terboyo untuk pulang ke Kaliwungu. Saya memang pulang.”
Sabtu sore, 9 November 2024, petugas hotel curiga karena Eko tidak balik. Maka, pintu kamar dibuka dengan kunci cadangan. Petugas hotel menemukan mayat Nadia sudah mulai bau bangkai. Petugas telepon polisi, yang segera melakukan olah TKP.