BACA JUGA:Kunker ke Tiongkok, Prabowo Letakkan Bunga di Monumen Pahlawan Rakyat Tiananmen
BACA JUGA:Prabowo Kunjungi Tiongkok dan Amerika Serikat, Kukuhkan Sikap Tak Memihak
Owner Feihuang Group Febiola Yonita mengatakan, niatan awalnya kegiatan ini hanya untuk memberikan support agar produk-produk Indonesia agar dikenal oleh masyarakat luas. Salah satunya Tiongkok.
“Saya ingin produk-produk di Indonesia bisa diekspor. Serta mengenalkan peluang-peluang investasi di Indonesia kepada pengusaha-pengusaha di Tiongkok. Dampaknya, menambah devisa Indonesia dan negara kita akan semakin maju,” ujar Febiola.
Owner Faihuang Fabiola Yonita. -FOTO: MOCH SAHIROL-HARIAN DISWAY-
“Sebagai warga Indonesia yang berada di Tiongkok, mimpi besar saya itu, ingin melakukan sesuatu untuk memajukan Indonesia. Salah satunya dengan cara seperti ini. Membantu pemerintah mengangkat derajat pelaku UMKM di Tanah Air,” ujar perempuan asal Madiun itu.
Executive Vice President and Secretary-General Jinjiang Food Trade Association Chen Chang Xi senang bisa datang ke Indonesia dan bertemu dengan pelaku UMKM khususnya bidang makanan dan minuman. “Kami ingin mencari tahu apa saja yang dijual. Siapa tahu ada yang bisa kami bawa ke Tiongkok. Kami siap bekerja sama. Kami jual (produk Indonesia) di negara kami,” ucapnya.
Menurutnya, produk makanan di Indonesia cukup bagus. Dari segi rasa lebih enak. Harganya juga tidak mahal. “Berbeda dengan produk dari Tiongkok. Menurutnya rasanya tidak seenak makanan Indonesia. Di Tiongkok juga sedikit yang memproduksi makanan,” ucapnya.
Salah satu makanan yang paling digemari oleh masyarakat di Tiongkok adalah keripik pisang. Saat ini Chang Xi belum menentukan produk makanan apa yang akan ia bawa dari business matching kemarin. “Kami masih melihat-lihat,” terangnya.
BACA JUGA:Kereta Otonom IKN akan Dikembalikan ke Tiongkok, Otorita IKN: Teknologi Belum Siap
BACA JUGA:Prabowo Bertemu PM Tiongkok, Sampaikan Keinginan Pertukaran Pelajar Lebih Banyak
Kabid Pengembangan Perdagangan LN Disperindag Jatim Erivina Lucky Kristian-FOTO: MOCH SAHIROL-HARIAN DISWAY-
Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Luar Negeri Disperindag Jawa Timur Erivina Lucky Kristian mengungkapkan, pelaku UMKM yang mereka hadirkan itu sudah memenuhi persyaratan untuk ekspor. Produk mereka sudah layak diekspor.
“Dari ratusan UMKM yang mendaftar, kami seleksi. Sehingga didapatkan 40 UMKM ini,” ungkapnya.
Ia mengungkapkan, periode Januari-September 2024 Jatim mengalami pertumbuhan ekspor sebesar 26,31 persen. Atau mencapai USD 19,05 miliar. Kinerja ekspor non-migas tumbuh 26,76 persen atau sebesar USD 18,37 miliar.
Pada September 2024, sebesar 97,40 persen ekspor Jawa Timur ditopang oleh ekspor non-migas. “Pertumbuhan ekspor Jawa Timur yang signifikan pada 2024 menunjukkan bahwa provinsi ini semakin mampu bersaing di pasar global,” kata Lucky.