Wolbachia Jadi Solusi Efektif Menuju Indonesia Bebas Demam Berdarah 2030

Senin 18-11-2024,10:30 WIB
Reporter : Fatra Aditya*
Editor : Heti Palestina Yunani

HARIAN DISWAY - Pemerintah kini sedang gencar memberantas dan menanggulangi penyakit demam berdarah dengue (DBD). Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) kasus DBD selama lima tahun terakhir cukup fluktuatif.

Kasus DBD paling sedikit tercatat pada 2021 dengan jumlah kasus sebanyak 73.518 kasus. Sedangkan kasus DBD terbanyak terjadi pada tahun 2024 ini. Per bulan September, sudah ada 186.324 kasus DBD. 

Guna menanggulangi penyakit yang disebabkan oleh virus dengue ini pemerintah melakukan inovasi bakteri wolbachia. Yakni sejenis bakteri yang tumbuh alami pada tubuh nyamuk, terkecuali nyamuk penyebab demam berdarah, aedes aegypti.

BACA JUGA: Nyamuk Bandel, Ini Cara Mudah Usir Nyamuk Tanpa Bahan Kimia

BACA JUGA: Wabah DBD di Indonesia Capai Angka Kematian Tertinggi se-ASEAN

Inovasi tersebut pertama kali diuji coba pada 2017 hingga 2020. Dari uji coba yang dilakukan di Sleman dan Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dapat diketahui bahwa inovasi wolbachia ini dapat menekan kasus DBD hingga 77 persen.

Kini wolbachia sudah diimplementasikan di sejumlah daerah di Indonesia. Sejumah daerah yang sudah mengimplementasikan wolbachia tersebut antara lain Jakarta, Bandung, Semarang, Buleleng, Denpasar, Bontang dan Kupang.
Wolbachia sudah diimplementasikan di sejumlah daerah di Indonesia. Sejumah daerah yang sudah mengimplementasikan wolbachia tersebut antara lain Jakarta, Bandung, Semarang, Buleleng, Denpasar, Bontang dan Kupang. --

Lokasi pengimplementasian wolbachia tersebut ditentukan oleh Kemenkes RI dengan mempertimbangkan dengan jumlah kasus DBD yang terjadi. Berikut merupakan proses implementasi wolbachia.

BACA JUGA: Singapura Ternyata Sudah Duluan Pakai Metode Menyebar Nyamuk Wolbachia Tahun 2016, Bagaimana Hasilnya?

  1. Telur-telur nyamuk yang memiliki bakteri wolbachia diletakkan di dalam ember kemudian diletakkan di rumah-rumah warga.
  2. Telur-telur nyamuk tersebut akan menetas, kemudian mereka akan menyebar kemudian kawin dengan nyamuk aedes aegypti.
  3. Dari perkawinan tersebutlah akan lahir nyamuk aedes aegypti tapi sudah tidak memiliki virus dengue sehingga masyarakat terlindungi dari penyakit DBD

BACA JUGA: Studi Fosil Mengungkap Jutaan Tahun Lalu Nyamuk Jantan Mengisap Darah

Yudhi Pramono, Plt. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, menjelaskan bahwa teknologi wolbachia menjadi contoh efektif dalam pengendalian DBD di Indonesia.

Melalui teknologi ini, kita dapat mewujudkan Indonesia bebas dengue pada 2030 (*)

*) Mahasiswa UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, dari Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam

Kategori :