BACA JUGA:Thanacha Sooksod Pindah ke Rapid Bucharest: Petualangan Baru di Liga Voli Rumania
Proses produksi film dokumenter tersebut butuh waktu 10 bulan. Dimulai tahapan yang paling sulit yakni riset.
Harus menelaah berbagai informasi dari media sosial, teman dan kerabat Djajo.
Ressy dituntut ulet dan tekun untuk mendapatkan data yang jelas, kredibel dan unik. Salah satunya, ketika mewawancarai teman dekat Djajo, Aries Inbazh.
“Bayangkan saja selama satu jam ngobrol dengan Aries tidak ada informasi yang menarik. Akhirnya saya memutuskan untuk mematikan rekaman saya dan berbincang biasa,” ucapnya.
BACA JUGA:Petualangan Pertama: Yualita Rency dan Skuad Putri DBL All-Star 2024 Tiba di Chicago
Tetapi, dari pembicaraan itu justru terkuak informasi yang unik. Ternyata, Djajo pernah mengusahakan pembangunan Taman Kanak-kanak (TK) Kazzaria di Sukabumi.
Djajo mengumpulkan sejumlah dana hingga bisa membangun TK tersebut. Informasi itulah yang kemudian membuat Ressy menetapkan tujuan akhir untuk filmnya.
Kendala lain dalam proses produksi adalah pembiayaan. Karena proyek tersebut tidak ada dukungan dari satu pun sponsor.
BACA JUGA:Sinopsis Si Juki The Movie: Harta Pulau Monyet, Petualangan Si Juki Mencari Harta Karun Nenek Moyang
“Kami pun menggalang dana dari donasi. Alhamdulillah donasi tersebut cukup untuk merealisasikan film ini,” jelasnya.
Donasi tersebut berasal dari keluarga Djajo dan teman-temannya. Akhirnya, film dokumenter Djajo sukses dirilis pada Agustus 2024.
Produser sekaligus sutradara film Dokumenter Djajo, Ressy Elang Andrian, sedang berdiskusi dengan para penonton di Disway News House.-Vincentius Andito/Harian Disway-
Ressy berharap banyak anak muda yang bisa mengambil hikmah dan pelajaran dari film tersebut.
Kisah-kisah sisi lain dari kehidupan Djajo yang jarang diketahui banyak orang itu pun membuat penonton terkesima.
“Cukup terharu sih, saya juga baru tahu sisi lain dari Om Djajo karena memang dari dulu terkenal disiplin dan tegas,” ucap Arief Kurniawan, salah seorang penonton yang hadir. (*)