Delapan Sektor Ini Jadi Fokus Kerja Mendikdasmen Abdul Mu'ti, Mulai dari Zonasi Hingga Ujian Nasional

Kamis 21-11-2024,17:59 WIB
Reporter : NungkiKartikasari
Editor : Taufiqur Rahman

HARIAN DISWAY – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menggelar Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) untuk membahas delapan Kajian Kebijakan Pendidikan di Jakarta, Selasa, 19 November 2024. 

Peserta DKT terdiri atas para praktisi, narasumber, dan tenaga ahli pendidikan yang memiliki kepakaran dalam pengembangan pendidikan dasar dan menengah.

Delapan topik yang dibahas meliputi:

  1. Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dan zonasi;
  2. Ujian Nasional;
  3. SMK Masa Depan;
  4. Artificial Intelligence (AI) untuk pendidikan;
  5. Guru Penggerak;
  6. Kurikulum Merdeka;
  7. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK);
  8. Sekolah Unggul.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti mengungkap dari delapan pembahasan itu, tidak menutup kemungkinan adanya pembahasan tambahan berdasarkan pada masalah di lapangan.

BACA JUGA:Mendikdasmen Sebut Guru Akan Dapat Kenaikan Gaji 2 Juta, Berlaku Mulai 2025

“Dalam forum ini, kami beharap agar masukan Bapak dan Ibu sekalian dapat menjadi referensi yang memperkaya perspektif dan pertimbangan kami dalam mengambil keputusan,” ucapnya.

Terkait isu PPDB dan zonasi, Mendikdasmen menyampaikan pihakny telah menyelenggarakan kegiatan yang mengundang kepala dinas pendidikan seluruh Indonesia untuk membahas hal tersebut.

BACA JUGA:Mendikdasmen Abdul Mu'ti Bakal Kaji Ulang Kurikulum Merdeka hingga UN

“Dalam kunjungan ke daerah, saya juga menerima masukan dari dinas pendidikan, guru, dan berbagai kalangan di daerah, terkait bagaimana PPDB dan zonasi ini dapat diselenggarakan dengan baik,” ujar Mu'ti.


Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menggelar Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) untuk membahas delapan Kajian Kebijakan Pendidikan, di Jakarta, Selasa, 19 November 2024. --

Kemudian terkait SMK Masa Depan, ia menyampaikan, sesuai amanah dari Presiden Prabowo Subianto, agar pendidikan SMK dapat diperbaiki dan ditingkatkan.

"Kiita berikan berbagai terobosan strategis, tidak hanya dari sisi akademik, namun juga dari kemitraan yang strategis dari dunia usaha dan industri," kata Sekum PP Muhammadiyah ini.

Dalam kesempatan tersebut, Mendikdasmen juga menyebut soal adopsi Artificial Intelligence (AI) untuk pendidikan, yang akan menjadi bagian dari kurikulum atau mata pelajaran pilihan mulai dari tingkat sekolah dasar, meskipun tidak dari kelas satu.

BACA JUGA:Mendikdasmen Bakal Temui Kapolri Bahas Kasus Guru Honorer Supriyani

Ia mengungkap, beberapa negara maju telah memulai pelajaran AI dan coding mulai dari kelas empat atau kelas enam SD.

Kategori :