SURABAYA, HARIAN DISWAY - Mengajar di era digital membawa tantangan baru bagi para guru. Generasi siswa masa kini semakin pintar teknologi. Para siswa sering lebih tertarik dengan perangkat elektronik dibanding memahami konsep mendasar dalam pendidikan.
Marak beredar video di media sosial tentang kuis pengetahuan umum. Konten itu memperlihatkan siswa SMA kesulitan menjawab pertanyaan sederhana.
Fenomena tersebut menimbulkan pertanyaan, apakah hal itu adalah tanda menurunnya kecerdasan generasi muda?
BACA JUGA:Kuliah di Eropa, Merasakan Pendidikan Berkualitas dan Terbukanya Peluang Global
Pada Jumat, 22 November 2024, tim Harian Disway mengunjungi SMAN 9 Surabaya untuk membuktikan video-video yang beredar di media sosial itu. Harian Disway memberi mereka soal-soal tentang pengetahuan umum.
Kuis itu berisi pertanyaan-pertanyaan sederhana. Seperti: Siapa presiden pertama Republik Indonesia, planet terbesar di tata surya, nama sungai terpanjang di dunia, serta soal-soal matematika dasar.
Ternyata, setiap kali satu pertanyaan diajukan, para siswa dengan cepat memberikan jawaban yang tepat.
Tim Harian Disway memberikan pertanyaan seputar pengetahuan umum untuk Silvi dan Daris, siswi kelas 11 IPS di SMAN 9 Surabaya--Harian Disway
Mereka menjawab dengan percaya diri. Hanya ada satu atau dua pertanyaan yang mereka lewati. Karena sempat lupa jawabannya.
Hal tersebut membuktikan bahwa tidak semua video yang beredar di media sosial adalah benar. Tidak semua pelajar tidak mengerti soal-soal umum.
BACA JUGA:Luluk Safari Politik ke Blitar, Janji Prioritaskan Pendidikan Anak Yatim
Para siswa di SMAN 9 Surabaya juga menunjukkan bahwa mereka memiliki pemahaman dasar yang baik. Mampu menjawab sebagian besar pertanyaan dengan cepat dan tepat. Tentunya, hal itu tidak lepas dari metode pendidikan yang diterapkan oleh para guru di SMAN 9 Surabaya.
Salah seorang siswa mengungkapkan bahwa para guru di sana menggunakan metode mengajar yang berbeda dan menyenangkan. Dengan begitu, mereka merasa lebih mudah memahami konsep-konsep materi yang diajarkan.
“Kalau di sekolah ini, metode belajarnya asyik. Para karena gutu menyampaikan materinya enggak ngebosenin dan enggak bikin ngantuk juga,” ujar Silvi Nur Masidah, siswi kelas XI IPS di SMAN 9 Surabaya.
BACA JUGA:Risma Soroti Pungli hingga Ijazah Tertahan, Ungkap Realita Pendidikan Jatim