Risma Soroti Pungli hingga Ijazah Tertahan, Ungkap Realita Pendidikan Jatim
Dalam rangkaian Safari Politik dan Konsolidasi Partai di Ngawi, Cagub Jatim Nomor Urut 3, Tri Rismaharini, menyampaikan keprihatinannya terhadap sejumlah isu yang belum terpecahkan di Jawa Timur.-PDIP Jatim-
NGAWI, HARIAN DISWAY – Dalam rangkaian Safari Politik dan Konsolidasi Partai di Ngawi, Cagub Jatim Nomor Urut 3, Tri Rismaharini, menyampaikan keprihatinannya terhadap sejumlah isu yang belum terpecahkan di Jawa Timur.
Dalam acara yang dihadiri kader PDI Perjuangan dari daerah Mataraman, yakni Ngawi, Tuban, dan Bojonegoro, serta Sekjen DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, Risma menekankan pentingnya kolaborasi semua elemen untuk menghadapi tantangan masyarakat.
Risma membuka sambutannya dengan menceritakan pengalamannya berkeliling Jawa Timur, mulai dari kondisi kekeringan yang melanda beberapa daerah.
“Kondisi kekeringan di provinsi kita sangat mengkhawatirkan. Kita harus segera mencari solusi berkelanjutan agar masyarakat tidak terus-menerus berjuang dengan masalah kekurangan air,” ungkapnya di Ballroom Notosuman, Ngawi, pada Senin, 28 Oktober 2024.
Mantan Wali Kota Surabaya ini juga membahas isu pendidikan yang menjadi perhatian utamanya. Ia mencatat adanya anak-anak di Banyuwangi yang terhambat melanjutkan pendidikan.
BACA JUGA:Risma Jelaskan Program Kewirausahaan di Pesantren Al Manshur Tulungagung
BACA JUGA:Risma Resmikan Posko Relawan di Jember, Ingin Jadikan Tempat Serap Aspirasi
“Ada seorang ibu dengan tiga anak kembar yang tidak bisa bekerja karena tidak memiliki ijazah. Lebih mencengangkan lagi, sekitar 700 anak di sekolah tersebut belum mengambil ijazah mereka karena masalah biaya,” jelas Risma.
Konsolidasi Politik PDIP Jatim di Ngawi yang dihadiri Cagub Tri Rismaharini, 28 Oktober 2024.-PDIP Jatim-PDIP Jatim
Risma menegaskan perlunya program yang memberikan akses pendidikan tanpa biaya hingga tingkat SMA/SMK. “Kita perlu memberikan solusi konkret agar semua anak memiliki kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang,” tegasnya.
Ia juga menekankan pentingnya wawasan kebangsaan dalam pendidikan dan mengusulkan insentif bagi guru honorer dan pendidik di pondok pesantren.
Isu kesehatan juga menjadi prioritas dalam pembicaraan Risma. Ia menekankan bahwa setiap warga Jawa Timur berhak mendapatkan layanan kesehatan yang layak dan gratis.
“Kesehatan adalah hak dasar setiap individu. Saya akan berjuang untuk memastikan semua warga, terutama yang kurang mampu, dapat mengakses layanan kesehatan tanpa biaya,” katanya.
BACA JUGA:Risma Sambangi Pondok Pesantren di Tulungagung, Bahas Isu Kesejahteraan Santri
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: