HARIAN DISWAY - Retno Marsudi mendapatkan jabatan baru setelah menyelesaikan tugasnya di pemerintahan.
Retno sebelumnya menjabat sebagai menteri luar negeri selama dua periode, atau selama 10 tahun, di bawah kepemimpinan Presiden ke-7 Jokowi.
Kini, dia tidak terlibat dalam kabinet Presiden Prabowo Subianto, di mana posisi Menteri Luar Negeri dijabat oleh Sugiono.
Meski demikian, Retno tetap diberi kepercayaan untuk memegang dua posisi penting di tingkat internasional, termasuk peran terbarunya sebagai anggota direksi di sebuah perusahaan Singapura.
BACA JUGA:Retno Marsudi Jadi Duta Air Dunia, Ini 5 Isu Air Dunia Menurut Mantan Direktur WHO
Retno ditunjuk sebagai Direktur Gurīn Energy
Gurīn Energy menunjuk Retno sebagai direktur noneksekutif dalam dewan perusahaan, dengan keputusan yang berlaku mulai 21 November 2024.
Dalam peran tersebut, Retno akan memberikan arahan strategis kepada tim manajemen perusahaan pengembang energi terbarukan ini.
Selain itu, Retno juga diharapkan dapat berkontribusi dalam memperkuat ketahanan dan meningkatkan efektivitas tata kelola perusahaan.
"Kami merasa terhormat menyambut Retno Marsudi ke dalam Dewan Direksi Gurīn Energy. Pengalaman beliau yang luas, pandangan strategis yang tajam dan pengetahuan regional yang mendalam akan memungkinkan kami untuk bergerak lebih kuat dan lebih jauh dalam misi kami untuk mempercepat transisi energi di Asia, dan kami menyambutnya dengan hangat," kata Vimal Vallabh, ketua Gurīn Energi.
BACA JUGA: Retno Marsudi dapat Jabatan Penting di PBB setelah Lengser dari Kabinet
Sementara itu, Retno mengaku senang dipercaya menjadi dewan direksi di perusahaan asal Singapura itu. Retno menilai Gurīn Energy menjadi perusahaan energi terbarukan yang berani mengambil langkah berani terkait masa depan energi bersih.
"Saya berharap dapat bekerja bahu-membahu dengan rekan-rekan direktur saya, serta tim manajemen Gurīn Energy, untuk mewujudkan visi bersama kita tentang masa depan yang berkelanjutan di Asia," ujar Retno.
Utusan Khusus Sekjen PBB
Sebelumnya, Retno juga ditunjuk menjadi Utusan Khusus Sekjen Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk isu air.