Retno Marsudi dapat Jabatan Penting di PBB setelah Lengser dari Kabinet
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkapkan perkembangan terkini mengenai evakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Lebanon. --YouTube Sekretariat Presiden
HARIAN DISWAY - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan seluruh jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju (KIM) akan berakhir masa jabatannya pada 20 Oktober.
Namun, Retno justru mendapat tugas khusus dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres baru saja mengumumkan bahwa Retno diangkat sebagai Utusan Khusus PBB untuk Air pada Jumat, 13 September 2024.
BACA JUGA:Menlu RI Retno Marsudi Pamit ke DPR, Titip Konsistensi Perjuangkan Kemerdekaan Palestina
BACA JUGA:Menlu Retno Kunjungi Kedubes Iran, Sampaikan Belasungkawa Atas Wafatnya Presiden Raisi
Dalam keterangan resmi PBB, Retno resmi menjabat posisi tersebut pada 1 November mendatang.
Dia akan bertugas untuk menggalang kemitraan dan upaya bersama untuk memajukan agenda air. Termasuk tindak lanjut atas hasil Konferensi Air PBB.
Utusan Khusus Air akan memanfaatkan hasil-hasil konferensi dalam persiapan menuju berbagai proses air global. Khususnya Konferensi Air PBB 2026.
BACA JUGA:Menlu Retno Marsudi Galang Komunikasi Intens Untuk Deeskalasi Konflik Timur Tengah
BACA JUGA:Di Hadapan MPR dan MUI, Menlu Retno Nyatakan Pihaknya Terus Berjuang Dukung Gencatan Senjata di Gaza
"Ia akan mendukung upaya untuk memastikan masa depan yang aman terhadap air bagi semua orang dengan mengadvokasi kerja sama politik, ekonomi, dan sosial-budaya yang lebih kuat di semua tingkatan," tulis keterangan resmi PBB, dikutip Sabtu, 14 September 2024.
Selain itu, Retno bertugas meningkatkan kerja sama dan sinergi internasional di antara berbagai proses air internasional.
Yakni dalam mendukung pencapaian semua tujuan dan sasaran terkait air. Seperti Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) 6 dari Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan.
Bahkan, Retno ditugaskan sebagai pejuang dan advokat tingkat tinggi dalam isu air dan sanitasi. Mengangkat isu air sebagai agenda politik utama di dalam dan luar PBB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: