BETAPA berharganya nama baik. Sampai-sampai Mencius, filsuf besar penerus Konfusius, bilang, "Orang yang sayang akan nama baiknya, takhtapun akan rela ia berikan kepada orang lain. Sedangkan orang yang tidak peduli akan nama baiknya, diminta memberi sepiring nasi dan semangkuk kuah saja wajahnya sudah langsung cemberut" (好名之人能让千乘之国,苟非其人,箪食豆羹见于色).
Padahal, kata He Tan 何坦, cendekiawan sekaligus negarawan dinasti Song, "Nama baik didapatkan dari langkah nyata. Baik/buruknya perbuatan seseorang, menjadi bayangan yang akan terus mengikuti baik/buruknya namanya" (名者实之宾也,实有美恶,名亦随之).
Alias, dengan bahasa yang lebih sederhana dari petuah Tiongkok, "Hanya dengan banyak-banyak berbuat kebajikan, seseorang akan terbangun nama baiknya" (德见名利 dé jiàn míng lì).
Tentu tidaklah mudah untuk bisa demikian. Sebab, godaan-godaan untuk melakukan hal-hal yang bisa merusak nama baik jauh lebih menggiurkan.
Makanya, Datuk Low Tuck Kwong, pendiri PT Bayan Resources Tbk yang belum lama ini meresmikan gedung laboratorium (Labtek) ke-XVII ITB –yang disumbangnya dari dana pribadinya– mengingatkan, "It takes many good deeds to build a good reputation, and only one bad one to lose it."
BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan: I Nyoman Suwamana Wahyu Putra CEO Dijiwa Sanctuaries: Bo Xing Qian Li
BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan: Hian Tjen Desainer You Zhi Zhe Shi Jing Cheng
Ya, nila setitik memang bisa merusak susu sebelangga. Itulah mengapa kitab historis Sanguo Zhi (三国志) mewanti-wanti kita, "Takutlah kalau nama baik tak kokoh berdiri, tak usah risau sekalipun umur tak panjang" (患名之不立,不息年之不长).
Pasalnya, roman masyhur Samkok (三国演义) menulis, "Jika semasa hidup memiliki nama baik, matipun akan tetap bermakna" (生得其名,死得其所).
Intinya, Datuk Low Tuck Kwong ingin mengajak kita untuk "砥行立名" (dǐ xíng lì míng): banyak berbuat baik serta membangun dan mempertahankan nama baik. (*)