Pengalaman Magang di Kampung Coklat Blitar, Dapat Ilmu Plus Siraman Rohani

Senin 02-12-2024,18:00 WIB
Reporter : *Veni Wahyuni
Editor : Salman Muhiddin

Menjadi seorang Human Resource Development (HRD) tidaklah semudah yang dibayangkan. Melalui magang di PT Kampung Coklat Blitar, saya, mahasiswi S1 Psikologi Universitas Negeri Malang, merasakan lika-likunya. Meski begitu, semuanya terbayar dengan kebahagiaan yang membuat durasi magang, 5 Agustus hingga 25 November, terasa singkat.

Meskipun berstatus magang, saya terlibat langsung di berbagai proses, mulai dari rekrutmen, penempatan SDM, menemui karyawan, mendengarkan keluh kesah mereka, hingga berinteraksi dengan banyak orang hebat di berbagai bidang.

Dalam durasi empat bulan sebagai HRD, saya mendapatkan banyak pengalaman menarik dan mendalami dunia kerja, terutama dalam proses rekrutmen pegawai dan mendengarkan keluhan karyawan.

Kampung Coklat, yang terletak di area wisata seluas 6 hektare di Desa Plosorejo, Kabupaten Blitar, menjadi tempat magang saya selama empat bulan terakhir.

Pak Dosen Angga Yuni Mantara, S.Psi., M.Psi, merekomendasikan Kampung Coklat sebagai tempat magang yang cocok untuk saya.

Awalnya, saya merasa ragu karena baru mendengar nama “Kampung Coklat” dan belum pernah menginjakkan kaki di Blitar. Namun, saya memutuskan untuk melanjutkan pengajuan magang di sana.

Setelah mencari informasi lebih lanjut tentang Kampung Coklat, keraguan saya berubah menjadi tantangan yang menggugah jiwa petualang dan rasa ingin tahu.

BACA JUGA:Menilik Pelaksanaan Pilkada 2024: Kisah Mahasiswa Untag Surabaya Magang di KPU Kota Surabaya

Setelah mengajukan permohonan magang dan menghubungi HRD, mereka ternyata menyambut baik kehadiran mahasiswa magang.

Ini semakin memotivasi saya untuk menjelajahi Kampung Coklat dan Blitar, serta mempraktikkan ilmu yang saya peroleh di meja kuliah.

Kampung Coklat terkenal dengan edukasi kakao, pabrik cokelat, dan merupakan area wisata keluarga.

Menjadi HRD di perusahaan wisata ternyata sangat menantang, tetapi sangat menyenangkan.

Budaya kerja di Kampung Coklat menarik, dengan nilai religiusitas dan gotong royong yang diterapkan bahkan kepada anak magang.

Budaya perusahaan itu mempengaruhi penempatan karyawan agar sesuai dengan kemampuan dan sikap kerja mereka.

Selain mengurus penempatan, pengembangan, dan penggajian SDM, tim HRD juga diharuskan mengeksekusi arahan dari pemilik Kampung Coklat: H. Kholid Mustofa, yang visioner dan penuh ide brilian untuk pengembangan perusahaan.

Kategori :