BACA JUGA:Belajar dari TPPO Magang Sesat di Luar Negeri: Belum Ada Aturan Kemendikbudristek Detail Jadi Celah
Tim HRD yang kompak dan menyenangkan membimbing saya dengan baik.
Setiap pertanyaan dan kebingungan yang saya miliki mengenai tugas atau dunia HRD dijawab dengan sabar dan rinci.
Karyawan juga sangat ramah dan terbuka, sehingga saya bisa akrab dengan mereka dan mendengarkan keluhan serta cerita menarik selama bekerja.
Menjadi HRD memang tidak mudah, tetapi bukan berarti saya akan menyerah.
Selama magang, saya semakin menyukai bidang Psikologi, terutama dalam peran HRD.
Tugas-tugas HRD yang saya jalani, seperti penginputan data karyawan, penempatan karyawan dan peserta magang, penghitungan gaji, pembuatan surat, dan evaluasi kinerja, membuka pikiran saya dan memberikan pengalaman berharga.
Kehangatan dan kekompakan tim di Kampung Coklat sangat terasa. Melalui kebiasaan salam, sapa, dan senyum, serta salam anjali, kualitas pelayanan di Kampung Coklat semakin meningkat.
Selama di sini, peserta magang diwajibkan mengikuti pengajian setelah maghrib dan terdapat pengajian rutin setiap Sabtu pagi yang dihadiri oleh hingga 3.000 orang.
Menurut Bapak H. Kholid Mustofa, Kampung Coklat bukan hanya tempat bekerja atau berwisata, tetapi juga sarana untuk mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Saya mendapatkan banyak pelajaran dan pengalaman berharga di sini. Pengalaman bekerja di dunia pariwisata dengan standar edukasi dan budaya gotong royong yang bernafaskan Islam tidak akan saya dapatkan di tempat lain.
Kini, Kampung Coklat bukan hanya tempat magang bagi saya, tetapi juga tempat berkesan dengan segala aktivitas, tantangan, dan orang-orangnya.
Semua pengalaman ini sangat berguna sebagai bekal saya di masa depan. Seperti jargonnya Kampung Coklat, “Bikin Bangga Indonesia,” saya bangga pernah menjadi bagian dari PT Kampung Coklat. (*)
*)Mahasiswi S1 Psikologi Universitas Negeri Malang.