Dalam Satu Dekade, Kekayaan Miliarder Berlipat Dua

Selasa 10-12-2024,08:00 WIB
Reporter : Doan Widhiandono
Editor : Noor Arief Prasetyo

LAPORAN dari UBS, bank dari Swiss, menunjukkan bahwa kekayaan gabungan para miliarder dunia ternyata meningkat pesat. Dalam sepuluh tahun ini, jumlah duit mereka meningkat 121 persen. Totalnya USD 14 triliun atau sekitar Rp 222 kuadriliun. Yang menempati peringkat atas adalah miliarder yang berbisnis teknologi.

UBS adalah bank terbesar di Swiss. Lembaga itu juga menjadi salah satu pengelola kekayaan terbesar di dunia. Berdasar catatan mereka, miliarder dunia juga meningkat jumlahnya dalam 10 tahun terakhir. Dari 1.757 menjadi 2.682 orang. Puncaknya adalah pada 2021. Ketika itu, jumlah miliarder mencapai 2.686 orang.

Data tersebut diungkap dalam edisi ke-10 laporan tahunan Billionaire Ambitions UBS. Mereka menunjukkan bahwa para miliarder selalu melampaui kinerja pasar ekuitas global dalam 10 tahun terakhir.

BACA JUGA:Awas, Jangan Asal Berbisnis kalau Belum Tahu Green Washing!

BACA JUGA:Mengapa Value Creation Advance Penting dalam Bisnis? Temui Jawabannya dalam Workshop Ini!

’’Kami mendokumentasikan pertumbuhan dan investasi kekayaan mereka. Juga bagaimana kekayaan tersebut dipertahankan untuk generasi mendatang dan memberikan dampak positif pada masyarakat,’’ kata Benjamin Cavalli, Kepala Klien Strategis di UBS Global Wealth Management.

Menurut UBS, yang paling cepat naik kekayaannya adalah para miliarder teknologi. Setelah itu ada para industrialis yang memang punya sejarah panjang sebagai konglomerat dunia sejak awal abad lalu.

Secara global, kekayaan miliarder teknologi meningkat tiga kali lipat. Dari $788,9 miliar pada 2015 menjadi $2,4 triliun pada 2024.


JEFF BEZOS, pemilik Amazon, menjadi pembicara dalam The New York Times Dealbook Summit di New York, 4 Desember 2024. Pada 2024, kekayaan Bezos berada di bawah Elon Musk.-EUGENE GOLOGURSKY-GETTY IMAGES VIA AFP-

Dan mereka adalah miliarder baru. Hal tersebut ditunjang komersialisasi e-commerce, media sosial, dan pembayaran digital. ’’Para miliarder teknologi ini memimpin booming AI generatif. Mereka juga mengembangkan keamanan siber, fintech, pencetakan 3D, dan robotika," ungkap UBS.

Laporan itu juga menemukan bahwa sejak 2020, tren pertumbuhan global melambat. Sebab, ada penurunan jumlah miliarder Tiongkok.

Dari 2015 hingga 2020, kekayaan miliarder global tumbuh rata-rata 10 persen per tahun. Tetapi sejak 2020 pertumbuhannya anjlok menjadi hanya satu persen.

Kekayaan miliarder Tiongkok meningkat lebih dari dua kali lipat dari USD 887,3 miliar pada 2015 menjadi USD 2,1 triliun pada 2020. Tetapi, total kekayaan mereka turun kembali menjadi USD 1,8 triliun sejak saat itu.

BACA JUGA:Output Industri Tiongkok Naik Jadi Tanda Positif untuk Ekonomi

BACA JUGA:Menilik Kemajuan Tiongkok dalam Kereta Berbahan Bakar Hidrogen: Efisiensi yang Menarik Pasar Eropa

Kategori :