SURABAYA, HARIAN DISWAY - Plengsengan atau dinding penahan saluran di depan pintu bozem di Simo Hilir X jebol pada Selasa, 10 Desember 2024.
Plengsengan yang berlokasi di Kelurahan Simomulyo, Kecamatan Sukomanunggal, itu tak kuasa menahan luapan air sungai. Mengingat hujan lebat mengguyur Kota Surabaya sejak pukul 15.00 WIB hingga malam hari, kemarin.
Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya Syamsul Hariadi menjelaskan, curah hujan yang tinggi dan kontur tanah berbukit di kawasan tersebut menjadi penyebab utama jebolnya plengsengan bozem.
"Akibatnya, bozem tidak mampu menampung air dan meluber hingga jebol tanggulnya. Kami sekarang sedang melakukan penanganan darurat untuk mencegah kerusakan lebih lanjut," ungkap Syamsul.
BACA JUGA:Pemkot Surabaya Cegah Korupsi di 8 Area Kunci, Apa Saja?
BACA JUGA:RSUD Eka Candrarini Fokus Sediakan Pelayanan Khusus bagi Korban KDRT di Surabaya Timur
Sebagai langkah darurat, pihaknya menutup bozem yang jebol dengan tumpukan karung berisi pasir.
"Ini dilakukan agar genangan tidak semakin meluas," tambahnya.
Syamsul juga menegaskan bahwa setelah hujan reda, perbaikan permanen akan dilakukan untuk memperkuat bozem dalam menampung curah hujan yang tinggi.
"Setelah hujan berhenti, kami akan memperbaiki hingga ke pondasi paling bawahnya," imbuhnya.
Selain itu, Syamsul menjelaskan bahwa genangan dan banjir di beberapa titik juga disebabkan oleh tumpukan sampah yang mengganggu kinerja pompa air.
BACA JUGA:Kasus TBC di Surabaya Tembus 10.741 Penderita, Tahun Ini Naik 5 Persen
BACA JUGA:Menanti JLLB Rampung untuk Perkuat Sektor Properti Surabaya Barat
Menurutnya, semua rumah pompa sudah diaktifkan, namun tidak bisa berfungsi optimal karena ada tumpukan sampah setinggi 50 hingga 60 sentimeter.
"Di pusat kota, pompa air Dinoyo dan Darmo beroperasi, tetapi genangan tetap terjadi di Jalan Imam Bonjol, Ciliwung, dan sekitarnya karena sampah tersebut menghambat pompa," jelasnya.