SURABAYA, HARIAN DISWAY - Kota Surabaya diguyur hujan deras disertai angin kencang pada Selasa, 10 Desember 2024, yang berlangsung dari sore hingga malam hari.
Curah hujan yang tinggi itu menyebabkan genangan dan banjir di berbagai lokasi. Salah satu dampak serius dari hujan deras ini adalah jebolnya plengsengan bozem di wilayah Simo Hilir X, Kelurahan Simomulyo.
Selain itu, belasan pohon dan beberapa rumah dilaporkan roboh.
Menurut BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya, hujan lebat yang mengguyur Surabaya ini disebabkan oleh fenomena terbentuknya awan cumulonimbus (CB) yang menyelimuti hampir seluruh wilayah kota.
“Memang (awan CB) merata di seluruh wilayah Surabaya, hal ini sedikit wajar ketika musim hujan,” kata Koordinator Prakirawan BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya Ady Hermanto.
Ia menjelaskan, fenomena iklim La juga Nina turut berkontribusi pada curah hujan yang tinggi, yang disebabkan oleh peningkatan uap air di atmosfer menjelang musim hujan.
BACA JUGA:Bozem Simo Hilir Surabaya Jebol Imbas Hujan Lebat, Permukiman Terendam Banjir
BACA JUGA:Pemkot Surabaya Cegah Korupsi di 8 Area Kunci, Apa Saja?
Ady menjelaskan, Surabaya ini berada di wilayah pesisir laut Jawa, dan di sebelah timur ada laut Madura. Akibatnya, pembentukan awan hujan yang dihasilkan dari penguapan lautan semakin intens.
"Hal ini menyebabkan hujan deras dan angin kencang melanda kota, serta genangan air yang cukup signifikan," kata dia.
Intensitas hujan deras dengan disertai angin kencang ini biasanya terhadi beberapa hari ke depan selama 30-45 menit. Dalam rentang waktu tersebut, juga akan diiringi hujan ringan. Intensitas hujan deras biasanya memang terjadi pada sore dan malam hari.
“Jadi intensitas derasnya ini tidak terus menerus. Nah, untuk lifetime awan CB sendiri akan terjadi antara 1-4 jam,” ujarnya.
Selain itu, Ady mengungkapkan bahwa genangan dan banjir yang terjadi juga disebabkan oleh saluran drainase yang sudah penuh, sehingga aliran air tidak maksimal.
BACA JUGA:RSUD Eka Candrarini Fokus Sediakan Pelayanan Khusus bagi Korban KDRT di Surabaya Timur
BACA JUGA:Kasus TBC di Surabaya Tembus 10.741 Penderita, Tahun Ini Naik 5 Persen