HARIAN DISWAY – Bahasa Jawa adalah salah satu budaya yang juga menjadi salah satu pelajaran di bangku sekolah. Sayangnya peminatnya tidak banyak. Untuk memacu minat sekaligus menjaga budaya, dgelar tiga cabang perlombaan Bahasa Jawa Jenjang SMP Tahun 2024 oleh Pemkab Jombang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud).
Tiga ragam cabang tersebut adalah Lomba Guritan, Maca Warta, dan Dongeng. Perhelatan diikuti siswa - siswi baik satuan pendidikan negeri dan swasta se Kota Santri ini. Ini merupakan bagian dari Bidang Pembinaan sekolah menengah pertama (SMP) Disdikbud Jombang untuk menanamkan kecintaan peserta didik terhadap bahasa daerah.
Plh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kabupaten Jombang Wor Windari melalui Sekretaris Disdikbud Abdul Majid mengatakan, kegiatan ini tidak hanya sekedar lomba. Namun merupakan bentuk untuk menjaga aset budaya dan kearifan lokal.
“Kami sekaligus ingin menanamkan kecintaan siswa terhadap budaya daerah. Sekaligus menggali potensi anak bangsa untuk mewariskan bahasa jawa,” katanya, Jumat, 13 Desember 2024.
BACA JUGA:194 Guru di Jombang Ikuti Pendidikan Guru Penggerak
BACA JUGA:Kompetensi Pengawas dan Kepala Sekolah di Jombang Ditingkatkan
Dijelaskan olehnya, upaya untuk melestarikan bahasa Jawa menjadi tolok ukur revitalisasi bahasa daerah. "Selain berkompetisi, diharapkan anak-anak juga dapat bersosialisasi, bersilaturahmi, bergembira, dan berbangga menggunakan bahasa daerahnya," jelasnya.
Secara umum, pendidikan bahasa daerah di jenjang SMP bertujuan untuk melestarikan budaya Jawa. Sekaligus mempersiapkan siswa, dalam menghadapi perubahan zaman. "Bahasa Jawa mengandung nilai moral, nilai karakter yang berkaitan dengan sopan santun dan unggah-ungguh dalam berkomunikasi dengan orang lain," tutur pria yang juga menjabat Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Kepegawaian Disdikbud itu.
Beberapa kemampuan yang dikembangkan dalam pembelajaran bahasa Jawa meliputi kompetensi mendengarkan, berbicara, membaca, serta menulis. "Melalui lomba, kemampuan peserta didik dalam mengamalkan ilmu yang dimiliki bisa dilakukan. Sekaligus menjadi ajang mendapatkan prestasi bagi mereka melalui persaingan sehat dan positif," lanjutnya.
Lebih khusus terkait perlombaan yang digelar tiap tahun ajaran, Disdikbud menyebut merupakan salah satu puncak kegiatan revitalisasi bahasa daerah. Serta merupakan bagian tidak terpisahkan dari upaya melestarikan bahasa daerah masing-masing di Indonesia.
BACA JUGA:Program Kain Seragam Gratis Berlanjut Tahun Depan di Jombang
BACA JUGA:30 Pengedar dan Bandar Narkoba Masuk Tahanan Polres Jombang
"Poin paling utama yang ingin kami tanamankan yakni pengembangan minat, bakat, potensi, dan kreativitas siswa. Sekaligus meningkatkan kemampuan mereka dalam menggunakan bahasa Jawa dengan baik dan benar," pungkas Majid. (*)