DALAM dunia bisnis yang sangat kompetitif, banyak perusahaan yang berusaha untuk tampil lebih menonjol dengan cara membuat klaim yang kadang terkesan berlebihan atau dramatis tentang produk mereka.
Praktik itu dikenal dengan istilah overclaiming. Perusahaan sering kali merasa tertekan untuk menunjukkan keunggulan produk atau layanan mereka, bahkan dengan cara yang mungkin tidak sepenuhnya akurat.
Tujuannya jelas: menarik perhatian konsumen, meningkatkan penjualan, dan memperbesar pangsa pasar.
Namun, meski strategi itu bisa efektif dalam jangka pendek, dampaknya bisa sangat merugikan dalam jangka panjang.
BACA JUGA:Bisnis Digital Bebas Masalah? Mulai dari Perlindungan Hak Cipta!
BACA JUGA:Spirit Bisnis Warung Madura
Meskipun klaim yang berlebihan mungkin menarik bagi konsumen, mereka sering kali merasa kecewa ketika produk atau layanan yang mereka terima tidak sesuai dengan yang dijanjikan.
Itu bisa merusak reputasi merek dan membuat konsumen kehilangan kepercayaan, bahkan mengakibatkan mereka beralih ke merek lain.
Selain itu, klaim berlebihan bisa menimbulkan masalah hukum, apalagi jika ada pihak yang merasa dirugikan karena informasi yang tidak akurat atau menyesatkan.
BACA JUGA:8 Ide Bisnis Kreatif untuk Anak Sekolah yang Menguntungkan
BACA JUGA:Peluang Sukses Bisnis Franchise Minuman, Caranya Mudah
Jadi, walaupun overclaiming bisa tampak seperti cara yang cepat untuk menarik perhatian, pada akhirnya bisa merusak hubungan antara perusahaan dan konsumen, bahkan mengancam keberlanjutan bisnis itu sendiri.
Maka dari itu, penting bagi perusahaan untuk selalu berhati-hati dalam membuat klaim dan memastikan bahwa apa yang mereka sampaikan kepada konsumen memang sesuai dengan kenyataan.
Kejujuran dalam pemasaran tidak hanya meningkatkan loyalitas konsumen, tetapi juga membangun hubungan yang lebih kuat dan berkelanjutan.
BACA JUGA:Mengenal Bisnis Franchise Makanan: Keuntungan dan Tantangan