Mayoritas pengguna kendaraan listrik (EV) tidak mengandalkan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) sebagai sumber utama pengisian. Hampir 80 persen pengguna EV, berdasarkan data PLN, lebih banyak mengisi daya mobil listriknya di rumah. Lantas, apakah bisnis SPKLU menguntungkan?
Harian Disway berkesempatan menemui pemilik SPKLU di Gringging, Citraland, Surabaya Barat. Pemiliknya adalah Steven Widjaksono.
SPKLU miliknya terletak di dalam restoran, Ayam Goreng Gringging Lombok, yang juga berada di Citraland, Surabaya Barat.
Steven, yang merupakan pemilik rumah makan tersebut, berinisiatif membangun SPKLU di restorannya pada April 2023. Kini, SPKLU tersebut telah beroperasi selama lebih dari setahun.
Keterbatasan jumlah charging station di wilayah itu menjadi alasan utama Steven membuka bisnis SPKLU. Ia juga menjadi pengusaha swasta pertama di Jawa Timur yang bermitra dengan PLN.
Di lokasi tersebut, terdapat dua mesin SPKLU yang masing-masing dapat melakukan sekitar 300 transaksi dalam sebulan.
BACA JUGA:PLN Perkuat Infrastruktur SPKLU di Jatim Untuk Layani Lonjakan Penggunaan Mobil Listrik Saat Nataru
BACA JUGA:Hemat Rp 9,3 Miliar, Pemkot Surabaya Pilih Sewa 42 Mobil Listrik untuk Kendaraan Dinas
Mesin-mesin tersebut dipesan dari Haleyora Power, anak perusahaan PLN yang bergerak di bidang Operasi & Pemeliharaan pada jaringan Transmisi dan Distribusi Kelistrikan.
Kedua mesin yang dipesan dari Haleyora merupakan satu-satunya SPKLU yang menyediakan layanan untuk kendaraan roda dua dan roda empat sekaligus.
Setelah satu tahun menjalankan bisnis SPKLU, Steven menceritakan bahwa usaha ini menjanjikan, terutama di masa yang akan datang.
"Ini bukan hanya menguntungkan bagi bisnis kami, tetapi juga mendukung pertumbuhan kendaraan listrik di Surabaya, khususnya di Surabaya Barat," kata Steven kepada Harian Disway, Selasa, 24 Desember 2024.
Menurut Steven, biaya untuk membeli satu mesin SPKLU berkisar Rp 400 juta. Biaya pengisian pun efisien, hanya Rp 2.466 per kWh. Dalam sebulan, satu mesin dapat mengisi daya untuk 200-300 mobil.
"Dengan dua mesin, jumlah pengisian daya mobil listrik bisa mencapai 500 mobil. Jika menggunakan mobil berbahan bakar minyak (BBM), pengeluaran bisa mencapai jutaan. Dengan kendaraan listrik, biaya pengisian hanya sekitar Rp 700 ribuan," kata Steven.
BACA JUGA:Percepat Penggunaan Kendaraan Listrik, Pemkot Tambah 4 Titik SPKLU di Kota Surabaya
BACA JUGA:Imbangi Kebijakan PPN12 Persen, Ada Diskon 50 Persen bagi pelanggan PLN