SURABAYA, HARIAN DISWAY - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tengah melakukan mitigasi untuk mewaspadai adanya cuaca ekstrem selama tiga hari ke depan.
Anda sudah tahu, sebelumnya Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Tanjung Perak telah memberi peringatan dini tentang adanya potensi cuaca ekstrem di Kota Pahlawan.
Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya Buyung Hidayat mengatakan, pihaknya telah menyiapkan 24 titik pos pantau dan 7 pos terpadu di wilayah pesisir Kota Pahlawan.
Titik pantau tersebut disiapkan mulai dari wilayah barat, timur, dan utara, seperti di kawasan Asemrowo, Bulak, Perak, Sukolilo, hingga Gunung Anyar.
“Jadi kita siagakan personel di titik pantau tersebut untuk mengantisipasi adanya cuaca ekstrem. Jika terjadi hal yang tidak inginkan, kita bisa langsung menanggulangi,” kata Buyung, Sabtu, 28 Desember 2024.
BACA JUGA:Waspada! Surabaya Berpotensi Alami Hujan Lebat hingga Banjir Rob Selama 3 Hari ke Depan
BACA JUGA:Sudah 3 Hari, Mengapa Banjir Surabaya-Sidoarjo Sulit Surut?
Di samping itu, BPBD Surabaya juga terus berkoordinasi dengan BMKG dan Call Center (CC) 112. Tujuannya, jika sewaktu-waktu terjadi cuaca ekstrem dan air pasang laut, bisa segera dilakukan mitigasi dini.
Selain itu, Buyung menyampaikan, pemkot melalui BPBD Surabaya juga menyiagakan 250 personel di titik-titik pos pantau yang telah disediakan. Ratusan personel tersebut disiagakan secara bergantian selama 24 jam nonstop.
“Mereka bergantian 24 jam nonstop, untuk mengantisipasi pergantian musim, ataupun cuaca ekstrem hidrometeorologi basah di tahun ini,” ujar Buyung.
Sebelumnya, Koordinator Prakirawan BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya Ady Hermanto mengatakan, peringatan dini cuaca ekstrem ini ditandai dengan adanya fenomena gelombang Kelvin dan Rossby yang terjadi kawasan Jawa Timur, khususnya Kota Surabaya.
Fenomena ini akan menambah intensitas curah hujan tinggi di Kota Surabaya. Selain itu, cuaca ekstrem di Surabaya ini bersamaan dengan fenomena fase supermoon (bulan baru).
BACA JUGA:Pemkot Surabaya Bangun Drainase Baru Antisipasi Banjir Gunung Anyar Terulang
BACA JUGA:Antisipsai Bencana Hidrometeorologis, BPBD Jatim Siagakan Posko di Sejumlah Titik Wisata
Adanya fenomena bulan baru, kata Ady, secara otomatis berpotensi memicu terjadi air pasang laut di wilayah pesisir Kota Surabaya.