Another Day to Play, Horor dalam Imajinasi Anak-anak lewat Karya Seni

Danny Hartanto Kristiawan memandu pengunjung dalam tur pameran seni Another Day to Play. - Moch Sahirol Layeli - Harian Disway
HARIAN DISWAY - Kreativitas bisa muncul dari mana saja. Juga dari ide yang di luar dugaan. Temasuk inspirasi dari cerita horor.
Itulah yang tampak dalam pameran yang digelar oleh Orasis Art Space bersama dengan Lotus Art Course. Pameran itu bertajuk Another Day to Play, digelar di Museum Pendidikan Surabaya.
Terdapat berbagai karya seni yang menunjukkan bahwa anak-anak bebas bermain dan berkreasi sesuai dengan imajinasi masing-masing.
BACA JUGA:Sal Priadi Merasa Tertampar saat Mengunjungi Pameran Seni ARTJOG 2025
Pameran yang berlangsung pada 26 Juli-3 Agustus 2025 itu dapat mengubah cara pandang orang dewasa terkait imajinasi anak-anak yang begitu random.
Bahkan anak-anak peserta pameran tersebut terinspirasi dari kisah horor. Tetapi, tak semua imajinasi horor itu menggambarkan sesuatu yang negatif.
Dalam Another Day to Play, imajinasi anak-anak disulap menjadi sesuatu yang mempunyai nilai estetika. Bahkan, terlihat menggemaskan untuk usia anak-anak. Sebagaimana seorang seniman, bebas mengekspresikan sesuatu dalam karya seninya.
BACA JUGA:Kementerian Ekraf Beri Apresiasi pada Pameran Seni ARTJOG sebagai Wujud Ekonomi Kreatif
Seperti Aisyah Azkadina dengan karyanya. Dia memiliki imajinasi unik. Terinspirasi dari sesuatu yang menyeramkan. Anak usia 9 tahun itu hobi menonton film creepy, salah satunya Wednesday.
Aisyah yang polos berpikir bahwa monster itu tidak semenyeramkan yang dibayangkan orang-orang. Bahkan, beranggapan bahwa monster adalah sosok yang bisa menemaninya saat merasa kesepian.
Karya Aisyah Azkadina berupa topeng, terinspirasi dari karakter monster seram yang digemarinya. - Moch Sahirol Layeli - Harian Disway
Aisyah pun terinspirasi untuk membuat karya seni berupa topeng yang bertemakan monster. Dia menyulap monster yang selama ini dianggap menyeramkan menjadi objek seni yang estetik dan lucu. Bahannya dari kardus.
BACA JUGA:Jalan Menuju Cahaya: Pameran Seni Rupa Lintang Lima dalam Rasa Rasaning Karsa
“Aisyah suka mengeksplorasi kardus dan kertas. Maka, kami arahkan. Kami cari referensi. Misalnya membuat topeng,” ujar Lailil Wakhidatus Solikha, orang tua Aisyah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: