Preman Jalanan vs HAM

Sabtu 28-12-2024,16:58 WIB
Oleh: Djono W. Oesman

Premanisme jalanan Indonesia sudah kronis. Baik langsung (penodongan dan pemalakan) maupun tak langsung (jukir liar dan Pak Ogah). Terbaru, pemobil pria inisial IH dikeroyok tiga Pak Ogah di keramaian jalur Puncak, Bogor. Istri IH yang ikut mobil itu sampai keguguran.

KORBAN melapor ke Polres Bogor. Setelah diusut, tiga orang ditetapkan sebagai tersangka. Mereka adalah inisial D, J, dan R. Dua orang yang disebut terakhir sudah ditahan. Sedangkan D buron. Polisi pun menyarankan agar ia menyerahkan diri sebelum ditindak tegas.

Kasatreskrim Polres Bogor AKP Teguh Kumara kepada wartawan, Kamis, 26 Desember 2024, mengatakan:

”Semula, antara korban dan tersangka sudah berdamai di depan polisi. Tapi, kemudian istri korban IH yang syok diperiksa dokter. Dia sedang hamil. Lalu, dokter menyatakan, istri IH berpotensi keguguran. Maka, korban berubah pikiran, dan Rabu malam, 25 Desember 2024, melapor polisi.”

BACA JUGA:Sinopsis Film Kaka Boss, Kisah Preman Tobat yang Banting Setir jadi Penyanyi

BACA JUGA:Kapolda Metro Jaya Fadil Imran: Lawan Preman Kagak Pake Lama

Kronologinya demikian:

Minggu siang, 22 Desember 2024, IH mengemudikan mobil dari Jakarta menuju Puncak, Bogor. Ia bersama istri yang sedang hamil. Saat itu jalur Jakarta–Puncak sangat macet. Musim libur panjang akhir tahun. Warga Jakarta berbondong rekreasi ke Puncak.

IH melewati jalur alternatif. Pun di jalur itu macet. Warga Jakarta yang sering ke Puncak selalu lewat sana jika jalur utama macet. Kemacetan lalu lintas membikin umumnya pengemudi kendaraan tidak sabar. Terjadi saling serobot.

Tiba di kawasan Megamendung, ada mobil di depan mobil IH yang mogok. Itu membikin kemacetan kian parah. Jarak antarmobil sangat mepet, sekitar setengah meter. 

BACA JUGA:Andy Elektrik, Preman Berhati Malaikat

BACA JUGA:Prabowo Berencana Berikan Amnesti Pada Ribuan Narapidana, Menteri HAM Ungkap Alasannya

Akibatnya, mobil IH tidak bisa mundur untuk menghindari mobil mogok itu. Sebab, jarak dengan mobil di belakangnya terlalu mepet. 

Kemudian, antar pengemudi memberikan tanda kepada pemobil di belakangnya agar mundur, supaya bisa lolos dari kemacetan. Mereka mundur satu per satu. 

Di sanalah banyak muncul Pak Ogah yang memanfaatkan situasi dengan memberikan aba-aba kepada para sopir untuk mundur. Untuk itu, Pak Ogah berharap imbalan uang.

Kategori :