Flu akibat virus corona biasanya ringan dan berlangsung sekitar seminggu, meskipun dapat menyebabkan masalah yang lebih serius seperti pneumonia (infeksi paru-paru) pada orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
BACA JUGA: Jangan Panik, Inilah Kenali Gejala Flu A dan HMPV yang Mewabah di Tiongkok
Ada perbedaan antara virus corona flu biasa dan COVID-19. Meskipun virus corona dapat menyebabkan COVID-19 dan flu biasa, flu tidak memerlukan pengujian dan biasanya dapat diobati di rumah.
Anda dapat dan harus menjalani pengujian jika Anda terpapar atau memiliki gejala virus COVID-19. Jika gejala COVID-19 menjadi parah, Anda mungkin memerlukan rawat inap. Gejala flu akibat virus corona meliputi:
- Batuk ringan
- Hidung meler
- Bersin
- Sakit tenggorokan
- Masalah perut (jarang terjadi)
- Demam ringan (kadang-kadang)
3. Enterovirus
BACA JUGA: HMPV Bukan Ancaman dan Tak Sebabkan Pandemi, Ini Penjelasan Pakar
Enterovirus adalah kelompok yang terdiri dari lebih dari 300 virus yang dapat menyebabkan berbagai macam penyakit. Beberapa enterovirus meliputi rhinovirus, coxsackievirus, echovirus, dan poliovirus.
Meskipun rhinovirus adalah virus penyebab flu yang paling umum, enterovirus lainnya—seperti enterovirus D68 (EV-D68) dan coxsackievirus—juga dapat menyebabkan gejala pernapasan.
Penyakit enterovirus nonpernapasan yang dapat menyebabkan gejala seperti pilek meliputi meningitis aseptik dan penyakit tangan, kaki, dan mulut (HFMD).
Untuk menentukan virus mana yang menyebabkan pilek Anda bisa jadi sulit, tetapi polanya memberikan petunjuk. Batuk menggonggong biasanya mengindikasikan croup dari parainfluenza. --
BACA JUGA: Mirip Seperti Covid 19, Begini Penyebaran Virus Mpox
Gejala umum enterovirus pernapasan meliputi:
- Batuk
- • Demam
- • Pneumonia (infeksi paru-paru, dalam kasus yang parah)
- • Hidung meler
- • Sakit tenggorokan
- • Mengi (suara bernada tinggi dan bersiul saat bernapas)
Gejala umum enterovirus nonpernapasan meliputi:
- Demam
- • Malaise (ketidaknyamanan umum)
- • Gangguan gastrointestinal (lambung)
- • Ruam kulit
- • Pembengkakan kelenjar getah bening (limfadenopati)
- • Kelemahan otot
BACA JUGA: Ilmuwan Temukan Virus Berbahaya di Tiongkok yang Menular melalui Gigitan Kutu
Bagaimana Mencegah Pilek?
Tidak ada vaksin untuk mencegah pilek biasa, tetapi kiat-kiat berikut dapat membantu mengurangi kemungkinan Anda tertular atau menyebarkannya:
- Hindari kontak dekat (misalnya, berciuman atau berbagi cangkir) dengan orang lain saat sakit
- Hindari menyentuh mata, wajah, hidung, atau mulut dengan tangan yang belum dicuci
- Bersihkan dan disinfeksi permukaan yang sering Anda sentuh
- Pertimbangkan untuk mengonsumsi suplemen seperti elderberry, vitamin C, vitamin D, atau zinc.
- Tutupi batuk dan bersin dengan tisu
- Bagi mereka yang berisiko tinggi, hindari tempat ramai selama puncak wabah
- Jauhi orang yang sedang pilek, jika memungkinkan
- Tetaplah di rumah saat Anda sakit untuk mencegah penyebaran virus
- Cuci tangan Anda sesering mungkin dengan sabun dan air setidaknya selama 20 detik
Cara Mengetahui Jenis yang Anda Miliki