Optimisme Pasar Modest Fashion 2025: Peluang dan Tantangan Industri Kreatif di Jatim

Jumat 10-01-2025,09:05 WIB
Oleh: Etty A. Soraya*

Dari segi ekonomi, menurut laporan Espos.id pada 2024, komoditas modest fashion di Indonesia telah mencapai nilai ekspor sebesar USD 632,76 juta atau meningkat 3,38 persen. 

Di sisi lain, pemerintah Indonesia melalui Bank Indonesia terus mendukung upaya Indonesia menjadi kiblat modest fashion dunia yang sejalan dengan visi Indonesia menjadi pusat produsen halal terkemuka di dunia sebagaimana tertuang dalam masterplan industri halal Indonesia (MPIHI). 

Salah satu wujud dukungan itu adalah BI kembali bersinergi dengan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Indonesia Fashion Chamber (IFC), dan Kedutaan Besar Republik Indonesia Paris Prancis di perhelatan Indonesia Internasional Modest Fashion Festival (IN2MF) yang diselenggarakan kali kedua di Paris, Prancis, pada 7 September 2024. 

BACA JUGA:Fashion Show Pesona Batik Surabaya, Eri Cahyadi Ingin Motif Batik Khas Surabaya Mendunia

BACA JUGA:Sembilan Desainer Adu Kreatif di Muslim Fashion Runway 2024

Pergelaran modest fashion IN2MF diintegrasikan dengan pameran perdagangan skala global Who’s Next pada 8–10 September 2024 di Porte de Versailles, Paris.

Di lain sisi, berdasar data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mengalami deflasi bulanan sebesar 0,18 persen pada Juli 2024, dengan indeks harga konsumen (IHK) mencapai 106,09. 

Deflasi itu mencerminkan tren penurunan harga yang telah terjadi selama tiga bulan berturut-turut. Lebih lanjut, tingkat deflasi pada Juli tercatat lebih dalam jika dibandingkan dengan deflasi bulan Juni, yang menunjukkan adanya penurunan permintaan dan konsumsi masyarakat secara berkelanjutan. 

Meski daya beli masyarakat relatif menurun, geliat industri kreatif Indonesia terus bergerak dan berkembang dalam menciptakan sebuah inovasi. 

Fenomena itu menjadi sebuah paradoks, yakni perekonomian nasional mengalami deflasi, tetapi justru sektor ekonomi kreatif di Indonesia hingga triwulan I 2024 menunjukkan kinerja yang baik. 

Perolehan itu dilihat dari capaian nilai tambah ekonomi kreatif yang diestimasi mencapai Rp 749,58 triliun atau 55,65 persen dari target Rp 1.347 triliun. Adapun untuk industri fesyen sendiri telah memberikan kontribusi 17,6 persen dari total nilai tambah ekonomi kreatif kepada ekonomi Indonesia, yaitu Rp 225 triliun. 

Jumlah lapangan kerja yang diciptakan sektor fesyen juga sudah mencapai 17 persen dari total 25 juta lapangan kerja yang disumbangkan dari sektor ekonomi kreatif.

Perkembangan modest fashion Indonesia juga diikuti perkembangannya di daerah spesifik seperti Jawa Timur (Jatim). 

Sebagai salah satu provinsi dengan pertumbuhan industri tinggi dalam skala nasional, Jatim menyediakan ruang bagi penggerak industri kreatif untuk menunjukkan eksistensi dan mencetak karyanya. 

Indikator kesuksesan perkembangan modest fashion di Jawa Timur dapat dilihat dari keikutsertaan salah satu desainer asal Gresik, Jawa Timur, Riris Ghofir, dalam acara modest fashion berskala nasional seperti Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MF) 2024. 

Lia Afif, desainer asal Surabaya, juga tak ketinggalan ikut dalam panggung Paris Fashion Week dan New York Fashion Week. Hebatnya, Lia selalu mengusung wastra Nusantara ketika tampil di panggung fesyen dunia. 

Kategori :