HARIAN DISWAY - Jagat, aplikasi yang menggabungkan teknologi peta digital dengan permainan dunia nyata, kini menjadi perbincangan hangat di TikTok.
Melalui fitur treasure hunt, pengguna dapat berburu Koin Jagat yang tersebar di berbagai lokasi. Permainan itu viral karena menjanjikan hadiah uang tunai bagi para pemain yang berhasil mengumpulkan koin virtual tersebut.
Permainan itu cukup sederhana namun mengasyikkan. Pengguna hanya perlu mengunduh dan mendaftar aplikasi Jagat yang tersedia di Play Store dan App Store, lalu mengaktifkan fitur peta dalam aplikasi untuk melacak lokasi koin di sekitar.
BACA JUGA:Patch Terbaru Call of Duty: Black Ops 6 Menghadirkan Tokoh Squid Game, Ada Young-hee Juga!
Setelah itu, datangi lokasi-lokasi yang ditunjukkan oleh peta untuk mengumpulkan koin virtual. Koin yang terkumpul dapat ditukar dengan uang tunai atau hadiah menarik. Sebagai contoh, koin perunggu bernilai antara Rp 300.000 hingga Rp1.000.000.
Kyunns salah satu pemburu Koin Jagat yang berhasil menemukan koinnya. --TikTok
Permainan Koin Jagat sudah tersedia di beberapa kota besar di Indonesia. Seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Bali, Yogyakarta, Semarang, Makassar, dan Medan.
Di kota-kota tersebut, pemain terlihat antusias berburu koin di taman, mal, hingga lokasi wisata ikonik. Bahkan, area seperti Taman Bungkul di Surabaya dan Lapangan Gasibu di Bandung dilaporkan menjadi lokasi favorit para pemburu koin.
BACA JUGA:Realita Kelam di Balik Kisah Squid Game, Terinspirasi dari Tragedi Pekerja Korsel
BACA JUGA:Rekomendasi 6 Game Triple A di Steam Winter Sale
Koin Jagat telah mencuri perhatian ribuan pengguna TikTok. Video-video yang menunjukkan keseruan berburu koin mendapatkan ribuan hingga jutaan views.
Salah satu unggahan dari akun @elangcapesmtiktok menampilkan pengalaman berburu koin di tengah kota Jakarta dan berhasil mengumpulkan koin perunggu, yang disebutnya bernilai hingga Rp 500.000. Namun, beberapa pengguna juga mengkritisi permainan itu.
Salah satu kekhawatiran yang muncul adalah potensi kerumunan di lokasi koin yang bisa mengganggu kenyamanan masyarakat. Akun @gazaseanews.com bahkan menyebut permainan itu "meresahkan" di beberapa area. Karena jumlah pemain yang membludak.
BACA JUGA:Review Modulus: Game Simulasi Otomasi Pabrik yang Menantang Pikiran
BACA JUGA:Overcooked 2: Kevin’s Christmas Cracker, Game Seru Cocok Dimainkan Saat Natal