BACA JUGA:Cemburu Suami Siri, Tikam Mati Istri
Febri menikamkan Venturis ke dada Septian. Namun, yang mematikan adalah hujaman ke leher kiri Septian. Darah menyemprot, korban langsung ambruk. Febri masih berada di sana saat tim polisi datang. Septian dilarikan ke RSUD Jombang. Namun, ia meninggal dalam perjalanan.
Tim polisi memeriksa TKP, mewawancarai para saksi dan Febri, saat itu juga Febri ditetapkan tersangka, diangkut ke Polres Jombang untuk ditahan.
Ia dijerat Pasal 338 KUHP subsider pasal 351 ayat (3) KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.
BACA JUGA:Mudah Cemburu dan Bertengkar
BACA JUGA:Dibutakan Cemburu, Pria Tulungagung Habisi Istrinya Pakai Bambu
Jangankan manusia, burung jantan pun berkelahi jika ada jantan lain yang hendak merebut betina pasangannya. Burung mempertahankan sumber daya seksual yang sudah dikuasai.
Empat ilmuwan burung dari Eropa, yakni Erwin Nemeth, Bart Kempenaers, Giuliano Matessi, dan Henrik Brumm, dalam karya riset mereka bertajuk Rock Sparrow Song Reflects Male Age and Reproductive Success (2012), menggambarkan perselingkuhan burung pipit batu (Petronia petronia) di habitatnya di Pegunungan Alpen, Prancis.
Topik utamanya tentang seleksi seksual pada burung menyangkut strategi burung mengembangkan berbagai perilaku kawin, melalui bentuk kicauan. Di sana juga diulas tentang perselingkuhan pipit batu.
Diungkapkan, burung jantan tua memperoleh lebih banyak anakan dan memiliki keberhasilan pembiakan yang lebih tinggi. Burung jantan tua dapat dibedakan dari anakan jantan berusia satu tahun dengan kicauan pada tingkat yang lebih rendah (jarang berkicau), tapi amplitudo yang lebih tinggi.
Sebaliknya, jantan muda mengimbangi status inferior mereka dengan meningkatkan laju nyanyian (sering berkicau) dan nada yang lebih rendah.
Terlepas dari usia dan kualitas, nyanyian dengan amplitudo tinggi berkorelasi dengan hilangnya ayah di sarangnya sendiri. Maka, amplitudo nyanyian bukan indikator kualitas jantan. Melainkan, nyanyian dengan intensitas tinggi mungkin merupakan respons jantan terhadap pasangan betinanya yang tidak setia. Kicauan patah hati.
Jadi, burung betina bisa selingkuh. Meskipun, dia sudah dikawini seekor jantan. Betina itu bisa kawin lagi dengan jantan lainnya sebelum bertelur akibat kopulasi (perkawinan) dengan jantan pertama.
Ternyata pipit batu jantan berusaha mencegah cuckoldry (perselingkuhan). Istilah ”cuckold” berarti burung jantan yang istrinya berselingkuh. Pipit punya cara mencegah itu. Caranya, berkelahi dengan jantan yang akan kawin dengan betina yang dianggap istrinya.
Hasil pertarungan, pasti ada yang menang dan kalah. Jika jantan (suami) menang, jantan (perebut) akan pergi meninggalkan area perkelahian yang biasanya dekat dengan sarang jantan suami. Dan, jantan suami tetap di situ mempertahankan istrinya. Jika yang terjadi sebaliknya, betina istri akan direbut jantan perebut.
Hasil riset tersebut menentang riset sebelumnya yang dilakukan ilmuwan burung C.B. Moffat dalam karyanya berjudul The Spring Rivalry of Birds. Some Views on the Limit to Multiplication (1903). Diungkapkan, begini: