BACA JUGA:4 Spot Terpopuler Berburu Koin Jagat di Surabaya, Satpol PP Beri Peringatan Keras
BACA JUGA:Pemburu Koin Jagat di Surabaya Rusak Fasum, Satpol PP Siap-siap Beri Sanksi!
Kata Imam, jangan sampai kualitas menu, pendistribusian makanan, dan sebagainya, kalah dengan saat uji coba pada Juli-Agustus 2024 lalu.
Saat uji coba, program ini menggunakan dana CSR dari perusahaan ojek online dengan harga Rp 15.000 per siswa. Sedangkan pelaksanaan program MBG saat ini hanya Rp 10.000 per siswa.
"Dan sekolah yang dipilih untuk mendapat program MGB ini bukan sekolah yang pernah melaksanakan uji coba sebelumnya. Kalau ini dilaksanakan di sekolah yang pernah uji coba, siswa pasti bisa membandingkan (kualitasnya)," kata Imam.
Imam menekankan agar pemerintah mendengarkan semua masukan dari masyarakat, siswa, dan orang tua.
Dengan demikian, semua pihak bisa mengawasi bersama. Sehingga, program andalan Presiden Prabowo Subianto ini bisa berjalan dengan baik lagi ke depan.
"Kalau pun ada kekurangan, itu menjadi kekurangan bersama yang harus diperbaiki bersama-sama," ujarnya.
Terkait kondisi dapur umum yang berada di markas militer, Imam tetap optimistis pengelola bisa menjalankan program MBG dengan baik.
"Karena di sana diawasi ahli gizi dan tentara lebih disiplin menjalankan aturan yang diberikan," katanya.
BACA JUGA: Aksi Pemburu Koin Jagat Rusak Fasum, Pemkot Surabaya Mau Kirim Surat Peringatan ke Aplikator!
BACA JUGA:Eri-Armuji Jawara Surabaya
Namun, politikus Partai Nasdem itu berharap ke depan masyarakat dan pelaku UMKM dapat dilibatkan dalam program tersebut.
Tentu saja, agar efek ekonomi berdampak ke masyarakat juga.
Imam juga mengingatkan bahwa program ini masih menggunakan anggaran dari pusat.
Sehingga pemerintah pusat mungkin saja memiliki pandangan berbeda untuk tidak melibatkan pelaku usaha mikro dan UMKM di daerah. "Jadi kami hormati dan kami ikuti dulu," jelasnya.