Puasa Qadha Ramadan dan Puasa Sunnah Rajab, Mana yang Harus Didahulukan?

Rabu 15-01-2025,12:44 WIB
Reporter : Ainun Nabilah*
Editor : Taufiqur Rahman

Harian Disway - Bulan Rajab adalah waktu yang tepat bagi umat Muslim untuk mengganti meng-qadha puasa Ramadan yang telah ditinggalkannya. Namun, mendahulukan puasa qadha Ramadan atau puasa sunnah sering kali membingungkan.

Inilah yang menjadi bahan pertimbangan sekaligus pertanyaan bagi para Muslim. Nah, di titik ini, kita yang masih memiliki tanggungan qadha puasa Ramadan kerap kali bertanya-tanya.

Antara puasa qadha Ramadan dan puasa sunnah Rajab, manakah yang harus kita dahulukan? Mengingat siapa pun yang berpuasa sunnah di bulan Rajab akan dibalas oleh Allah Swt. dengan pahala yang berkali-kali lipat.

Di sisi lain, puasa qadha Ramadan merupakan tanggungan yang juga harus kita kerjakan dengan sesegera mungkin. Jadi, mana yang harus kita dahulukan, puasa qadha Ramadan atau puasa sunnah Rajab dengan pahala yang berlimpah?

BACA JUGA: Niat Qadha Puasa Ramadan, Segera Tunaikan karena Sebentar Lagi Akan Datang

BACA JUGA: Niat Qadha Puasa Ramadan Gabung Puasa Rajab, Termasuk yang Disebabkan oleh Haid

Jawabannya adalah puasa qadha Ramadan, sebab puasa ini hitungannya adalah tanggungan (hutang) kita kepada Allah Swt. dan hukumnya wajib untuk kita lakukan. Berbeda dengan puasa sunnah Rajab yang dihukumi sunnah (dianjurkan). 

Artinya, meskipun puasa sunnah Rajab sangat dianjurkan, tetapi kita tidak diwajibkan untuk mengerjakannya. Terlebih lagi kita masih memiliki tanggungan (perkara wajib) seperti puasa qadha Ramadan yang harus dikerjakan.

Dalil yang menunjukkan kewajiban kita untuk meng-qadha puasa Ramadan adalah Q.S. Al-Baqarah ayat 184 yang berbunyi:

أَيَّامًا مَّعْدُودَٰتٍ ۚ فَمَن كَانَ مِنكُم مَّرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۚ وَعَلَى ٱلَّذِينَ يُطِيقُونَهُۥ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ ۖ فَمَن تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهُۥ ۚ وَأَن تَصُومُوا۟ خَيْرٌ لَّكُمْ ۖ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ

Ayyaman ma'dudat, faman kana minkum maridhan au 'ala safarin fa'iddatun min ayyamin ukhar, wa 'ala al-ladzina yuthiqunahu fidyatun tha'amu miskinin, faman tathawwa'a khairan fahuwa khairun lahu, wa an tashumu khairun lakum in kuntum ta'lamun.

BACA JUGA: Puasa Rajab Berlangsung Sepanjang Bulan, Kapan Sebaiknya Dilakukan?

BACA JUGA: Selain Rangkaian Puasa Ayyamul Bidh Bulan Rajab, 13 Januari Hari Apa?

Artinya: “(Yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain.

Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan satu orang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”

Kategori :