M Ridlwan Nasir, Guru Besar yang Beri Warisan Besar bagi Dunia Pendidikan dan Keagamaan

Kamis 16-01-2025,20:31 WIB
Reporter : Ghinan Salman
Editor : Noor Arief Prasetyo

SURABAYA, HARIAN DISWAY - Kesedihan mendalam menggelayuti Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya pada Kamis, 16 Januari 2025. 

Ya, kabar wafatnya Prof. Dr. KH. M. Ridlwan Nasir, M.A., dalam perjalanan kembali dari Tanah Suci Makkah, meninggalkan perih di hati seluruh keluarga besar UINSA Surabaya. 

Sosok Guru Besar bidang Tafsir dan Rektor UINSA dua periode (2000-2008) tersebut tutup usia pada Rabu, 15 Januari 2025 pukul 21.00 WIB. Almarhum wafat di usia 75 tahun.

Kabar duka mengenai kepergian sesepuh UINSA ini tersebar melalui berbagai platform media sosial, khususnya melalui grup WhatsApp universitas.

Prof. Ridlwan Nasir yang merupakan bagian dari rombongan umrah, diketahui sedang terbang dari Jeddah dan transit di Kuala Lumpur. 

BACA JUGA:Perjalanan Pulang Umrah, Mantan Rektor UINSA Meninggal Dunia

BACA JUGA:Obituari Remy Sylado: Seniman Lintas Seni yang Mbeling Pendobrak Tatanan

Dalam penerbangan dari Kuala Lumpur ke Surabaya, beliau mengembuskan napas terakhirnya. Pesawat pun harus melakukan pendaratan darurat di Bandar Udara Internasional Hang Nadim, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Jenazah Prof. Ridlwan kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Batam.

Hari ini, Kamis 16 Januari 2025 Prof Ridlwan dimakamkan di Pesantren Alif Lam Mim Surabaya.

Pada pukul 14.00 WIB, rumah duka Prof. Ridlwan di Jalan Jemurwonosari Gang Lebar No. 54, Wonocolo, Surabaya, ramai dikunjungi para pelayat yang bertakziyah di kediaman almarhum. 

Sepanjang Jalan Jemurwonosari itu dipenuhi karangan bunga. Ucapan belasungkawa itu, salah satunya datang dari PJ Gubernur Jatim Adhy Karyono, Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim terpilih Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak, dan sejumlah tokoh lain. 

Pada pukul 16.00 WIB, para tamu yang berdatangan semakin banyak. Jenazah almarhum tiba di kediaman sekitar pukul 16.40 WIB. 

Bacaan kalimat dzikir atau kalimat tauhid dan lantunan salawat menggema di rumah duka almarhum. 

Saat jenazah dibawa masuk ke dalam rumah duka, suasana haru semakin terasa. Ratusan petakziyah yang memenuhi rumah duka tersebut terisak menyaksikan jenazah almarhum disalatkan. 

Kategori :