M Ridlwan Nasir, Guru Besar yang Beri Warisan Besar bagi Dunia Pendidikan dan Keagamaan

Kamis 16-01-2025,20:31 WIB
Reporter : Ghinan Salman
Editor : Noor Arief Prasetyo

BACA JUGA:Inilah Rincian Uang yang Diamankan dari eks Ketua PN Surabaya

"UIN itu kan rumpun keilmuan agama yang menjadi kiblat bagi seluruh kajian Islam di Indonesia. Konsistensi beliau pada pengembangan rumpun ilmu agama sangat kuat,” kata Prof. Muzakki.

Menurut Mantan Sekretaris PWNU Jawa Timur itu, kepergian Prof. Ridlwan meninggalkan jejak yang mendalam dan kenangan yang tak terlupakan. 

"Beliau tidak sekadar menjadikan muridnya sebagai murid semata-mata, tapi hingga seperti anak. Rasa sayangnya, rasa perhatiannya itu seperti anak,"kenang Prof. Muzakki.

Warisan terbesar yang ditinggalkan oleh Prof. Ridlwan Nasir adalah konsistensinya dalam mengembangkan keilmuan Islam. 

"Konsistensi beliau pada pengembangan keilmuan Islam dengan berbagai macam variasi bidangnya membuat pengembangan di bidang tersebut sangat kuat sekali di tangan beliau," ujar Prof. Muzakki.

Harapan besar kini ditujukan kepada para penerus untuk melanjutkan semangat dan pengabdian yang telah ditanamkan oleh Prof. Ridlwan Nasir.

Kata Prof. Muzakki, semangat almarhum dalam mengabdikan dirinya di bidang pendidikan itu bisa ditiru oleh siapapun yang hari ini diberikan amanah untuk menjadi pendidik. 

"Jadilah pendidik seperti beliau yang menjadi payung bagi semua murid yang ada di bawahnya. Sehingga murid-muridnya ini merasa aman dan nyaman,” tutur Prof. Muzakki. 

Menantu almarhum Moch. Anieq Nafis juga tak dapat menyembunyikan kesedihannya. Menurutnya, almarhum adalah orang yang sangat tegas dalam mendidik.

Bukan hanya kepada anak-anaknya, tapi kepada seluruh umat yang ia cintai. 

"Saya menjadi menantu beliau sejak tahun 2017, dan selama itu beliau selalu menjadi panutan bagi anak-anaknya," kenang Anieq.

Prof. Ridlwan Nasir dikenal sebagai sosok yang penuh kedisiplinan. Anieq menceritakan bagaimana mertuanya selalu mengajarkan kedisiplinan dan kedermawanan kepada keluarganya.

Tak hanya itu, almarhum selalu mengajak keluarganya untuk bersedekah setiap hari Jumat, setidaknya memberikan lima kotak nasi kepada fakir miskin. 

"Beliau juga selalu datang lebih awal ke setiap acara, mengajarkan kepada kami pentingnya disiplin waktu," tambah Anieq.

Kategori :