Pembunuhan di Hotel DoubleTree Surabaya, Percayai Intuisi Bahaya

Sabtu 18-01-2025,11:20 WIB
Reporter : Djono W. Oesman
Editor : Yusuf Ridho

Berpekan-pekan Melissa dirawat, melalui beberapa kali operasi. Ajaibnya, dia sembuh, tapi wajahnyi rusak. Kemudian, dioperasi lagi sampai kembali normal. 

Robert dipenjara seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat. Melissa, beberapa tahun kemudian, menemukan jodoh seorang pemuda petugas pemadam kebakaran yang tampan dan setia. Kini mereka hidup bahagia.

Melissa: ”Seandainya waktu itu saya mematuhi intuisi saya, saya tidak menemuinya. Tapi, sudahlah… Saya bersyukur masih diberi kesempatan hidup.”

Itulah intuisi bahaya. Prof Mary Ellen O’Toole, guru besar ilmu forensik di George Mason University, AS, menulis di Psychology Today, berjudul Dangerous Instincts. Dia menyebutkan, ”Semua orang punya intuisi sebagai peringatan bahaya. Percayailah itu.”

Ma’rifatul sudah dibunuh Ilham. Sudah berlalu. Kejadiannya bisa jadi hikmah masyarakat agar terhindar dari kemungkinan bahaya. Kriminologi bertujuan mencari penyebab kejahatan agar bisa dipelajari masyarakat, demi kebaikan. (*)

 

Kategori :