BACA JUGA: Biden dan Trump Sama-Sama Klaim Berjasa dalam Wujudkan Gencatan Senjata Israel-Hamas
Kepada Sunday Mirror ia mengungkapkan bahwa perubahan rencana itu tak bisa diterimanya. "Kami tidak dapat melihat apa pun sekarang. Mengatakan kami ****** adalah pernyataan yang meremehkan," katanya.
"Kami telah menghabiskan lebih dari 5 ribu dolar AS untuk penerbangan dan akomodasi di sini. Lagi pula ramalan cuaca untuk hari ini adalah 23 F (-5 C). Itu cukup normal untuk saat ini dan tidak akan menghentikan kami berada di sana," tegasnya.
Dengan nada kesal Kevener terus memprotes. "Trump bahkan mengatakan jika kami ingin pergi, kenakan pakaian hangat. Tak seorang pun dari kami dapat menahan perasaan bahwa ada yang lebih dari ini," ungkapnya, kesal.
BACA JUGA: Donald Trump Dilantik, Pilihan Busana Melania Trump Jadi Teka-teki
"Kami bertanya-tanya apakah ada ancaman yang diterima yang menurut Secret Service dapat dipercaya. Mereka telah mencoba menangkapnya dua kali. Trump tidak akan mengecewakan kita semua hanya karena cuaca, bukan," tegasnya.
Senada dengan Kanever, Missy Connor, perempuan 47 tahun dari Denver, Colorado, itu juga merasakan kekecewaan yang sama. Dia tak bisa menerima alasannya. Menurutnya, bukan hanya suhu yang berperan dengan perubahan lokasi itu.
"Pasti ada yang lebih dari sekadar cuaca," kata ibu tiga anak itu. "Trump mencintai para pendukungnya. Tidak mungkin dia tidak ingin semua pendukungnya ada di sini untuk menyemangatinya," katanya.
BACA JUGA: Ini Tiga Alasan Trump Ingin Caplok Greenland, Mulai Tambang Hingga Posisi Strategis Militer
"Memang kita telah melihat bagaimana dia menjadi target pembunuhan. Ada cukup banyak orang gila di negara kita yang ingin membuat nama bagi diri mereka sendiri yang akan menarik pelatuknya. Namun, sedikit dingin tidak akan menghentikan kita. Soalnya, di sini, cuaca lebih dingin daripada di rumah," tegasnya.
Begitu juga dengan kekesalan Harry Troyer dari Oklahoma. Ia menyampaikan serupa dengan yang lain: "Dingin tidak akan menyakiti siapa pun. Apalagi kami memiliki peternakan dan kami tidak bisa tidak memberi makan sapi karena cuaca dingin," ungkapnya.
Ada pula Ken Robinson yang berkata begini: "Sebaiknya kita tinggal di rumah dan menontonnya di TV. Sejujurnya, saya agak kecewa. Kami datang ke sini untuk menontonnya secara langsung. Kami tidak begitu peduli untuk menontonnya di jumbotron."
BACA JUGA: Dedolarisasi, Strategi LCS Melawan Hegemoni America First ala Trump
Memang diakui sejak Trump terjun ke politik, telah terjadi empat percobaan pembunuhan terhadap Trump yang telah dikonfirmasi secara publik. Atas kasus itu penegak hukum memverifikasinya bahwa niat pelaku adalah untuk membunuhnya.
Dimulai pada Juni 2016, ketika warga Inggris Michael Sandford mencoba mencuri senjata api milik seorang polisi dan menggunakannya untuk menyerang Trump selama rapat umum di Las Vegas, Nevada.
Tahun berikutnya, Gregory Lee Leingang mencuri forklift dari kilang minyak North Dakota dengan maksud menabrakkannya ke kendaraan kepresidenan Trump saat ia sedang dalam perjalanan menuju rapat umum.