Kepala Cantik Korban Mutilasi Itu…

Selasa 28-01-2025,23:05 WIB
Reporter : Djono W. Oesman
Editor : Yusuf Ridho

Soal titik-titik lokasi pembuangan badan korban, perincian berdasar urutan waktu penemuan, begini: 

Badan ditemukan di dekat pembuangan sampah di pinggir sawah di Desa Dadapan, Kabupaten Ngawi, Kamis, 23 Januari 2025, sekitar pukul 09.00 WIB. 

Dua kaki terbungkus tas plastik di Jalan Raya Ponorogo–Magetan, Desa Sampung, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo, Minggu, 26 Januari 2025, sekitar pukul 04.00 WIB.

Kepala yang terbungkus tas kresek putih ditemukan pukul 08.00 WIB di Desa Slawe, Kecamatan Watulimo, Trenggalek. Lokasi penemuan tak jauh dari jalan provinsi, tepatnya di bawah jembatan kecil.

BACA JUGA:Petualangan Cinta di Mutilasi Bekasi

BACA JUGA:Rumitnya Kasus Mutilasi Wanita di Bekasi

Dari urutan penemuan kaki dan kepala, berarti polisi berangkat, mungkin dari Ngawi, dari utara ke selatan, menemukan kaki di Ponorogo. Dilanjut ke arah barat daya, tiba di Trenggalek menemukan kepala. Seandainya perjalanan itu dilanjutkan ke barat, akan melewati Tulungagung.

Tersangka berasal dari Tulungagung. Jika TKP pembunuhan di Tulungagung, titik-titik lokasi pembuangan itu cuma satu arah. Rutenya dari barat ke timur, lalu ke utara. Semuanya di jalan utama provinsi. Atau bisa jadi, TKP di Ngawi, rute pembuangan dibalik.

Info baru soal korban, ternyata Uswatun pekerja keras. Mobilitasnya sangat tinggi. Demi menghidupi dua anaknya yang diasuh kerabat bernama Ana Yuliani, 29, di Desa Bence, Blitar. Pekerjaan tetap sebagai sales kosmetik di Tulungagung. 

BACA JUGA:Mutilasi Bekasi Cocok dengan Teori Fadil

BACA JUGA:Asmara Berondong di Mutilasi Bekasi

Dia juga jadi lady companion (LC) atau pemandu lagu di karaoke di Jawa Timur. Kotanya bisa di mana-mana, bergantung pesanan konsumen. Misalnya, malam ini di tempat karaoke di Ngawi, besok malam di Tulungagung, besok pindah lagi di kota lain. Tapi, pulangnya, dia selalu ke Tulungagung.

Dia indekos di tempat yang bagus untuk ukuran Tulungagung di Jalan Jenderal Sudirman. Deretan kamar kos dua lantai, dia mukim di lantai satu. Untuk mobilitas itu, ia menyetir sendiri mobil milik sendiri, Suzuki Ertiga warna putih (mobilnya kini raib, dicari polisi). 

Penjaga tempat kos tersebut bernama Aan. Kepada wartawan, ia mengatakan, Uswatun (di sana dipanggil Ana, mungkin kependekan dari nama belakang Khasanah) menghuni kamar cukup besar ber-AC, tarif Rp 1,2 juta per bulan. Pembayaran selalu lancar.

BACA JUGA: Latar Asmara, Mutilasi Wanita di Bekasi

BACA JUGA:Kisah James dan Made yang Dimutilasi

Kategori :