Rumitnya Kasus Mutilasi Wanita di Bekasi

Rumitnya Kasus Mutilasi Wanita di Bekasi

-Ilustrasi: Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Kasus mutilasi di Bekasi ini unik. Tersangka Ecky Listiyanto, 34, hidup serumah dengan korban mutilasi yang disimpan di kotak plastik. Korban wanita inisial A, 51. Motif pembunuhan belum diungkap polisi. 

POLISI mengakui, ini kasus rumit. Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi kepada pers, Kamis, 5 Januari 2023, menjelaskannya.

”Sebab, jenazah ini diperkirakan meninggal sudah lama. Karena itu, tingkat kesulitan sangat tinggi.”

Kasus itu bermula dari laporan orang hilang. Senin, 26 Desember 2022, istri Ecky yang berinisial EZ melapor ke polisi. Sebab, suaminya tidak pulang sejak Jumat, 23 Desember 2022. Keluarga Ecky tinggal di Mustikasari, Bekasi.

Polisi mencari. Melacak HP Ecky yang ternyata sudah tidak aktif.

Jumat dini hari, 30 Desember 2022, dua polisi mendatangi rumah kontrakan di Kampung Buaran, Tambun, Bekasi. Ada informasi, Ecky tinggal di sekitar situ sejak Juli 2021. 

Jadi, Ecky diduga tinggal di dua tempat. Itu dibenarkan ketua RT di rumah kontrakan, Alfian. Yakni, Ecky tinggal di rumah kontrakan tersebut sejak Juli 2021. Tapi, Ecky, menurut Alfian, hilang-muncul. Kadang hilang kadang muncul.

Setelah tiba di rumah kontrakan, polisi bertanya ke warga bernama Dian Ardiansyah. Kebetulan Dian tidak kenal Ecky. Di Jabodetabek hal itu biasa. Tetangga tidak saling kenal nama.

Polisi tetap yakin, Ecky tinggal di wilayah padat penduduk itu. Di situ ada deretan enam rumah kontrakan. Polisi bertanya ke Dian nama-nama penghuni enam pintu kontrakan itu. Dian tidak paham.

Dian cuma tahu, dari enam kontrakan itu, empat pintu berpenghuni, dua lagi kosong. Lalu, polisi mendekati satu-satu empat pintu itu. Ternyata, di salah satunya ada surat tergeletak di bawah pintu. Ditujukan kepada Ecky Listiyanto. Persis, orang yang dilaporkan hilang. Tapi, rumahnya kosong.

Dian kepada polisi mengatakan, penghuninya pria, sering pulang malam, kadang tidak pulang. Maka, polisi menunggu di situ. Jelang siang, Ecky muncul dengan mobil. Tiba di dekat rumahnya.

Namun, mobil Ecky langsung hendak balik lagi setelah melihat polisi. Mobil Ecky mundur, lalu kabur. 

Curiga, polisi mengejar. Ketangkap. Ecky semobil dengan seorang wanita. Polisi mengajak Ecky kembali ke rumahnya. Di dalam rumah, samar-samar polisi mencium bau busuk. Langsung digeledah.

Bau busuk bersumber dari kontainer plastik warna oranye. Ada dua kontainer plastik, sama besar, ukuran masing-masing sekitar 100 x 60 sentimeter. Polisi minta Ecky membuka kontainer itu. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: