KINERJA emiten perbankan mulai memperlihatkan tren positif. Terbukti dari kinerja emiten di sektor itu yang mulai ramai di pasar saham, Jumat 31 Januari 2025. Perbankan berada di tiga besar transaksi teraktif hari itu (lihat grafis). Walau, beberapa minggu terakhir, saham di sektor tersebut selalu melemah.
Leo Herlambang, pengamat pasar saham, menilai saham perbankan berpeluang untuk naik pekan depan. Sebab, tidak ada berita-berita negatif tentang perbankan. “Beberapa waktu lalu, saham-saham sektor perbankan itu kan turun tajam,” katanya, Jumat 31 Januari 2025.
Menurutnya, perbankan digital sepekan kemarin sudah mencuri start. Trennya perlahan naik. Seperti emiten Allo Bank Indonesia (BBHI), Bank Capital Indonesia (BACA), Bank MNC Internasional (BABP), Bank Jago (ARTO), Bank Aladin Syariah (BANK), Bank Neo Commerce (BBYB), dan Bank Raya Indonesia (AGRO).
“Digital bank ini pekan depan trennya pasti akan positif. Kemarin kan mereka sudah mendahului. Saham emiten mereka sudah naik duluan. Satu minggu ini, emiten di sektor tersebut mayoritas pada naik. Akhir pekan ini kita lihat, sektor perbankan lainnya seperti BCA dan BRI mulai naik,” ungkapnya.
Grafis by Gusti--
Misalnya saja BCA. Kinerja saham dengan kode emiten BBCA tersebut, Jumat 31 Januari 2025, ditutup positif di angka 3,28 persen di angka Rp 9.450 per lembar saham. BBCA hari itu dibuka di angka Rp 9.250 per lembar saham.
Kondisi yang sama juga terjadi di BRI. Saham perusahaan BUMN dengan kode BBRI itu juga ditutup positif dalam pasar saham kemarin. Angkanya naik 2,43 persen dari Rp 4.170 per lembar saham menjadi Rp 4.220 per lembar saham. Hanya Bank Mandiri yang ditutup negatif di angka Rp 6.025 per lembar saham. Turun 1,23 persen dari angka Rp 6.175 per lembar saham.
BACA JUGA:Transformasi Digital Banking, Kemudahan Layanan Perbankan: Cepat, Efektif, dan Efisien
Sementara, saham emiten sektor pertambangan pekan depan berpotensi turun. Pun termasuk perusahaan yang bergerak di sektor farmasi juga dinilai belum menunjukkan pertumbuhan positif. “Memang sekarang lagi naik tren kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) di Jatim. Tetapi, ini belum ada menunjukkan tren positif,” ungkapnya.
Sementara itu, Executive Trainer KP BEI Jawa Timur Hesty Budiharti mengatakan, indeks harga saham gabungan (IHSG) kemarin ditutup positif di angka 7.109,196. Angka itu naik 0,50 persen dari angka 7.115,69 di pembukaan pasar saham di pagi hari. Tercatat, lima emiten paling aktif dalam bursa saham hari itu (lihat grafis). Mayoritas adalah saham perbankan.
“IHSG hari ini sempat berada di posisi tertingginya di angka 7.174,74. Sepanjang pekan lalu, emiten di sektor infrastruktur yang tumbuh sebesar 2,27 persen. Diikuti oleh sektor teknologi sebesar 1,81 persen. Terakhir sektor teknikal. Ketiga sektor itu mencatatkan kenaikan paling besar pada tren penguatan IHSG. Itu untuk minggu lalu, ya. Bukan minggu ini,” terangnya.
Hesty Budiharti, Executive Trainer KP BEI Jawa Timur.-Dokumen Pribadi-
Ia pun mengungkapkan, sepanjang Januari 2025, ada delapan emiten yang baru listing di BEI. Bahkan, salah satu dari perusahaan tersebut kini menjadi salah satu dengan transaksi teraktif di bursa saham, Jumat 31 Januari 2025. Yakni PT PT Brigit Biofarmaka Teknologi. Perusahaan itu punya kode emiten OBAT. (*)