SURABAYA, HARIAN DISWAY – Sebentar lagi, Kimetsu no Yaiba alias Demon Slayer akan memasuki babak akhir perjalanannya di layar lebar.
Setelah sukses dengan Mugen Train dan Swordsmith Village, kini petualangan Tanjiro dan kawan-kawan mencapai titik klimaks dengan trilogi film Infinity Castle, yang dijadwalkan tayang mulai 2025.
Sejak kali pertama diumumkan, proyek itu langsung memicu gelombang antusiasme besar di kalangan penggemar anime.
Bagaimana tidak? Arc Infinity Castle adalah puncak dari Demon Slayer, menghadirkan pertarungan paling sengit antara para Hashira dan pasukan iblis pimpinan Muzan Kibutsuji.
Namun, mengapa arc itu tidak diadaptasi sebagai musim kelima serial anime? Dan bagaimana tren film Demon Slayer sebelumnya bisa menjadi tolok ukur keberhasilan trilogi tersebut? Mari kita kupas lebih dalam.
BACA JUGA:Demon Slayer: Hinokami Chronicle 2 Akan Dirilis 2025, Hadirkan 40 Karakter!
Kamado Tanjiro, tokoh utama dalam serial anime Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba.--Ufotable
Keputusan untuk menjadikan Infinity Castle sebagai trilogi film, bukan musim kelima serial anime, sempat menjadi perdebatan di kalangan penggemar.
Namun, jika melihat isi cerita dan pendekatan Ufotable sebagai studio animasi, jawabannya menjadi jelas.
Arc Infinity Castle dalam manga mencakup 68 chapter (137-205). Jika diadaptasi sebagai serial TV, kemungkinan besar akan membutuhkan dua musim penuh.
Sebagai sebuah film, Ufotable dapat menghadirkan aksi yang lebih intens dengan visual sinematik yang lebih megah.
Ada alasan lain yang lebih strategis: keuntungan finansial. Film pertama Demon Slayer, Mugen Train, meraup $428 juta di seluruh dunia, menjadikannya film anime terlaris sepanjang masa.
Bahkan, penayangan Swordsmith Village sebagai "film kompilasi" juga mencetak angka penjualan tiket yang cukup baik.
Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba arc Infinity Castle bakal rilis di bioskop tahun ini.--Crunchyroll