Tiongkok Kian Akrab dengan Teknologi Robot, Dari Penari sampai Asisten Toko

Senin 03-02-2025,21:04 WIB
Reporter : Doan Widhiandono
Editor : Noor Arief Prasetyo

Sebelumnya, sekelompok robot yang diproduksi oleh perusahaan teknologi asal Hangzhou, Unitree, menjadi berita global. Mereka menampilkan tarian yang sangat kompak di televisi.

Namun, robot tunggal di pusat perbelanjaan Beijing menampilkan pertunjukan yang lebih sederhana. Ia—atau dia—berdiri di tempat sambil menggerakkan pinggul dan lengannya dengan kaku.

Robot penari cewek itu diberi nama Xiao Xin. Robot tersebut digelari sebagai tiruan manusia dengan kualitas tinggi. Mampu berkomunikasi dengan manusia dengan gerak ekspresif pada wajah yang terlihat sangat nyata.

Di dekatnya, seorang pengunjung dengan ragu-ragu bertanya kepada robot humanoid berwujud Chaisen berukuran seperti manusia. Robot itu juga berpakaian komplet seperti sang dewa keberuntungan tersebut.

’’Anda sarapan apa pagi ini,’’ ucap pengunjung itu.


TARIAN ROBOT Xiao Xin pada Spring Festival Science and Technology Temple Fair di Beijing, 31 Januari 2025.-PEDRO PARDO-AFP-

"Pagi ini, saya menikmati sarapan lezat yang terdiri dari buah segar, telur goreng yang enak, dan roti manis," jawab robot itu dengan suara bariton yang bergema. Ia berkata-kata sembari menggerakkan janggutnya yang tipis dan jubah merahnya yang berkilauan.

"Saya berharap di tahun baru ini, Anda juga bisa makan dengan sehat dan lezat, serta bahagia setiap hari," tambah robot Chaisen.

Di tempat lain, sekelompok musisi robot memainkan lagu-lagu liburan dengan instrumen analog. Ada pula lengan robot yang disetel dengan cermat. Lengan itu bisa menggerakkan kuas untuk menulis kaligrafi di atas kertas merah tebal.

Sambil menunggu gulungan kaligrafinya kering, Bai Song, 34, pengunjung pameran, mengungkapkan kesannya yang begitu mendalam tentang pameran itu.

"Setiap era pasti menghasilkan hal-hal yang berbeda. Ada kemungkinan AI akan menggantikan sebagian dari kita, tetapi akan ada juga pekerjaan baru, atau jenis pekerjaan baru," kata profesional IT itu kepada AFP.

"Selain itu, kita adalah negara sosialis, jadi tidak mungkin kehidupan orang tiba-tiba menjadi lebih buruk. Sebab, negara akan memberikan jaring pengaman untuk kita," ujarnya.

Tiongkok memimpin dunia dalam beberapa teknologi canggih dan bertujuan untuk mencapai supremasi global dalam AI pada akhir dekade ini.

Anda sudah tahu, sebuah chatbot AI yang dikembangkan oleh startup Tiongkok, DeepSeek, mengguncang industri pekan ini. Program R1-nya diklaim mampu menyaingi ChatGPT dengan biaya yang jauh lebih rendah.

Namun, tidak semua robot pada pameran di Beijing itu beroperasi dengan lancar. Sebuah robot ikan koi berulang kali menabrak dinding akuarium. Ada pula dua tim sepak bola semi-otomatis yang menyajikan pertandingan. Mereka berjalan lambat di lapangan. Robot itu juga saling bertabrakan dengan tendangan yang kacau.

Di pinggir lapangan, Cheng Cheng, insinyur pengembangan perangkat lunak di produsen Booster Robotics, mengatakan bahwa perusahaannya terus berupaya menyempurnakan robot tersebut. Misalnya, menyempurnakan gerakan kaki dan tangan serta interaksi dengan AI.

Kategori :