HARIAN DISWAY - Dalam upaya mengatasi perubahan iklim, konsep Net Zero Emission menjadi kunci bagi banyak negara. Net Zero Emission adalah upaya menjaga keseimbangan antara jumlah emisi gas rumah kaca yang dilepaskan dan yang diserap.
Hal ini menjadi tujuan utama dalam mitigasi perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan. Banyak negara telah menetapkan target ambisius untuk mencapai Net Zero Emission, seperti Uni Eropa dan Amerika Serikat yang menargetkan tahun 2050, serta Tiongkok dan Indonesia yang menargetkan tahun 2060.
Namun, mencapai Net Zero Emission bukanlah tugas yang mudah. Tantangan besar masih dihadapi, mulai dari ketergantungan terhadap bahan bakar fosil, biaya implementasi teknologi rendah karbon yang masih tinggi, hingga kompleksitas regulasi dan kebijakan di berbagai negara.
Oleh karena itu, artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai konsep Net Zero Emission, tantangan yang dihadapi dalam pencapaiannya, serta solusi yang dapat diterapkan untuk memastikan masa depan yang berkelanjutan.
BACA JUGA:Pertamina Ungkap Kontribusi Tekan Emisi Karbon Lewat NBS, Ini Penjelasannya
BACA JUGA:Tangani Emisi Karbon, Tingkatkan Kinerja
1. Memahami konsep Net Zero Emission
a. Definisi dan pentingnya Net Zero Emission
Net Zero Emission adalah kondisi di mana total emisi gas rumah kaca yang dilepaskan ke atmosfer seimbang dengan jumlah emisi yang dihilangkan atau diimbangi. Konsep ini menjadi penting karena:
- Mengurangi dampak perubahan iklim: Dengan mengurangi konsentrasi gas rumah kaca, risiko bencana alam yang dipicu oleh pemanasan global dapat diminimalisir.
- Mendorong inovasi dan pertumbuhan ekonomi hijau: Transformasi menuju ekonomi rendah karbon membuka peluang investasi di sektor energi terbarukan dan teknologi hijau.
- Meningkatkan kualitas hidup: Lingkungan yang bersih dan sehat berkontribusi pada peningkatan kesehatan masyarakat dan kualitas hidup.
Definisi net zero emission serta komitmen berbagai negara untuk mewujudkannya. --freepik.com
b. Sejarah dan perkembangan konsep
Konsep Net Zero Emission tidak muncul secara tiba-tiba, melainkan merupakan hasil dari perkembangan pemikiran dan penelitian tentang perubahan iklim. Mulai dari laporan ilmiah awal oleh badan internasional hingga komitmen global seperti Perjanjian Paris. Evolusi konsep ini terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi dan pemahaman tentang ekosistem global.
BACA JUGA:Menuju Indonesia Minim Emisi Karbon, Kemenkeu Upayakan Kebijakan Pendanaan Efektif
2. Tantangan dalam mencapai Net Zero Emission