Pertamina Ungkap Kontribusi Tekan Emisi Karbon Lewat NBS, Ini Penjelasannya
PERTAMINA sukses kurangi misi karbon lewat NBS, ini penjelasannya. Foto: para pakar lingkungan membuka RESILENCE 2023 di Grha Pertamina, 24 November 2023.-Pertamina-
HARIAN DISWAY - Pertamina secara aktif turut berkontribusi dalam upaya pengurangan emisi karbon. Hal itu diungkap dalam International Conference on Nature-Based Solution in Climate Change (RESILIENCE) di Grha Pertamina, Jakarta, pada Jumat, 24 November 2023.
Sejak Perjanjian Paris tentang pengurangan emisi karbon ditandatangani pada 2015, United Nations Environment Programme (UNEP) mendapati kemajuan signifikan.
Saat ini, upaya pengurangan emisi karbon diperkirakan meningkat sebesar 3 persen. Salah satunya melalui Solusi Berbasis Alam (Nature-Based Solution atau NBS). Nah, NBS inilah yang diadopsi Pertamina dalam mendukung net zero emission.
BACA JUGA: Pertamina Amankan Perjanjian Bisnis Energi di Tanzania dan Kenya
"Inisiasi program NBS yang dijalankan Pertamina Foundation sebagai perpanjangan CSR Pertamina menjadi miniatur konsep bisnis berkelanjutan yang harus terus dijalankan ke depannya," jelas Direktur Strategi, Portofolio dan Pengembangan Usaha (SPPU) Pertamina Atep Salyadi Dariah Saputra.
PERTAMINA sukses kurangi misi karbon lewat NBS, ini penjelasannya. Foto: Dirut Pertamina Foundation membuka RESILENCE 2023 di Grha Pertamina, 24 November 2023.-Pertamina-
"Berbagai program Pertamina Foundation yang meliputi aspek keragaman hayati, biodiversity, dan community development diharapkan berkontribusi dalam komitmen penurunan emisi Indonesia sebesar 31,89% pada 2030,” paparnya.
Secara global, puluhan negara-negara telah berinvestasi pada NBS hingga mencapai 154 miliar per tahun pada 2022. Tidak mengherankan kalau solusi tersebut menghasilkan perkembangan signifikan dalam upaya menekan emisi karbon.
BACA JUGA: Nandur Bareng Pertamina Foundation, UGM dan Universitas Pertamina Untuk Tingkatkan Serapan Karbon
Namun, penerapan NBS tetap menemui berbagai tantangan. Negara-negara menghadapi kesenjangan pemahaman terkait penerapan NBS dan efektifitasnya.
Keragaman nilai dan persepsi setiap stakeholders, serta keterbatasan kebijakan dan instrumen ekonomi, juga turut menghambat penerapannya.
Nah, Konferensi Internasional RESILIENCE 2023 diharapkan menjadi ajang diskusi untuk menjawab berbagai tantangan dalam penerapan NBS tersebut.
BACA JUGA: Program Pertamina Foundation Raih Bintang Lima Top CSR Awards 2023
BACA JUGA: Di Forum Nikkei Asia, Pertamina Tegaskan Komitmen Mencapai Net Zero Emission
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: