SURABAYA, HARIAN DISWAY – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Erwin Astha Triyono menyebut, tren kasus penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jatim meningkat pada akhir tahun 2024 hingga awal tahun 2025.
Pada Semester I tahun 2024, jumlah kasus DBD mencapai 21.959 kasus. Sedangkan pada Semester II jumlahnya sebesar 7.537 kasus.
Kasus DBD ini menyerang semua kelompok umur. Anak-anak hingga lansia. Dengan tingkat kematian tertinggi terjadi pada anak.
"Jadi sudah harus kita antisipasi kenaikan kasus DBD mulai akhir tahun 2024 sampai dengan awal tahun 2025," kata Erwin.
Menyikapi peningkatan risiko penyebaran DBD, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 400.7.9.2/2713/436.7.2/2005.
BACA JUGA:Waspada! Tren Kasus DBD di Jatim Meningkat, Kadinekes: Fogging Bukan Solusi
SE ini berisi imbauan kepada masyarakat untuk aktif melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSNdengan metode 3M Plus guna mencegah penyebaran DBD secara efektif.
"Kami mengimbau masyarakat untuk konsisten melakukan pencegahan DBD melalui optimalisasi pemberantasan vektor penularan penyakit DBD, yakni nyamuk Aedes aegypti, secara kolaboratif bersama dinas terkait, kecamatan, kelurahan, KSH, PKK, hingga tokoh masyarakat," kata Eri, Rabu, 12 Februari 2025.
Waspada DBD di Puncak Musim Penghujan
Berdasarkan perkiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Provinsi Jawa Timur, Kota Surabaya masih berada di puncak musim penghujan hingga Februari 2025.
Tentu saja, dengan intensitas curah hujan sedang di seluruh wilayah.
"Oleh karena itu, perlu adanya peningkatan kewaspadaan terhadap risiko penyebaran penyakit DBD di masing-masing wilayah," jelas Eri.
BACA JUGA:Cegah Wabah Chikungunya dan DBD, Pemkot Surabaya Minta Warga Aktifkan PSN 3M Plus
Dalam SE tersebut, Pemkot Surabaya merinci langkah-langkah 3M Plus yang harus dilakukan masyarakat.
Seperti menguras dan menyikatbersih penampungan air minimal satu minggu sekali, menutup rapat tempat penampungan air, dan memanfaatkan atau mendaur ulang barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.