Fariz R.M. Narkoba Lagi

Jumat 21-02-2025,10:50 WIB
Oleh: Djono W. Oesman

BACA JUGA:Indonesia Sangat Darurat Narkoba

Disebutkan, mengonsumsi narkoba sangat menyenangkan. Saat itu otak melepaskan hormon dopamin yang membuat kita senang. Efek narkoba ke otak membuat otak melepaskan dopamin dalam jumlah besar. Jauh lebih besar daripada aktivitas pengaktif dopamin lainnya seperti makan dan berhubungan seks.

Dan, otak manusia diciptakan Allah untuk terus-menerus ingin mengulangi hal-hal yang menyenangkan. 

Saat kita melakukan sesuatu yang menyenangkan, kita mendapat sedikit dopamin yang memberi sinyal ke otak bahwa kita harus melakukannya lagi.

BACA JUGA:Cegah Perundungan dan Bahaya Narkoba, Polisi Masuk Sekolah

BACA JUGA:Indonesia Darurat Narkoba, BNN Keluhkan Kurangnya Ketersediaan Rehabilitasi

Akibatnya, ada dorongan internal yang kuat untuk mengulang penggunaan narkoba. Otak menjadi siap untuk mengulang-ulang penggunaan narkoba tanpa benar-benar memikirkan akibatnya.

Saat ingin makan cokelat, kita membayangkan bendanya. Membayangkan mencicipinya. Terbayang sepanjang waktu. Lalu, kita mencari cokelat di lemari. Kalau tidak ada, kita pergi ke toko untuk membelinya. 

Sekarang bayangkan, pengguna narkoba membayangkan narkoba. Lalu, mencarinya. Setelah mengonsumsi, ingin lagi dan lagi. Kecanduan. 

Tapi, benarkah mengonsumsi narkoba jauh lebih nikmat daripada berhubungan seks?

BACA JUGA:2 Minggu, Polres Tanjung Perak dan Jajaran Ungkap 66 Kasus Narkoba

BACA JUGA:Bandar Narkoba Dupak Surabaya Dibekuk

David J. Linden dalam bukunya yang berjudul The Compass of Pleasure (2011) mengungkap bagaimana otak manusia merespons kesenangan dari berbagai aktivitas, mulai makan, seks, olahraga, hingga penggunaan narkoba. 

Linden menjelaskan, narkoba meningkatkan otak melepaskan hormon dopamin yang jauh lebih tinggi daripada aktivitas alami. Karena itu, narkoba bisa begitu adiktif.

Diungkapkan, tingkat pelepasan dopamin melebihi aktivitas apa pun yang dilakukan manusia. Daftarnya sebagai berikut:

Mengonsumsi makanan favorit meningkatkan dopamin sekitar 50 persen di otak.

Kategori :