“Loh kenapa Pak Sekjen?” tanya Jokowi balik menanggapi pertanyaan Hasto.
Lantas Hasto menjelaskan bahwa ketika Gibran dan Bobby menjadi walikota, maka otomatis mereka menjadi pejabat negara dan ini akan sangat rawan terhadap berbagai bentuk gratifikasi suap dan berbagai tindakan korupsi lainnya.
“Pak Presiden Jokowi sempat termenung saat itu dan kemudian dari situlah saya merasakan bahwa pertanyaan saya ini sangat mengusik perhatian dari beliau karena saya tegaskan bahwa ketika Mas Gibran dan Mas Bobby menjadi wali kota, maka dengan mudah akan terkena operasi tangkap tangan dari KPK dan juga aparat penegak hukum yang lain,” tutur Hasto.
Hasto mengungkap, maksud dari pertanyaannya adalah untuk mengingatkan Jokowi bahwa dirinya telah menjadi presiden, sehingga perlu dipertanyakan untuk apa anak serta menantunya ikut mencalonkan diri sebagai wali kota.
BACA JUGA:Resmi Ditahan KPK, Hasto Nyatakan Tidak Menyesal
Di mana langkah-langkah tersebut akan sangat mengandung berisiko secara politik.
Namun, ketika Hasto bertemu dengan salah satu menteri, dari sana dia tau bahwa Presiden Jokowi telah memberikan mandat untuk melakukan revisi UU KPK.
“Tetapi beberapa saat kemudian saya menerima salah seorang menteri dan beliau mengatakan kepada saya bahwa (dirinya,Red) sudah mendapatkan arahan dari Presiden Jokowi untuk melakukan revisi UU KPK,” ujarnya.
Saat itu, sambungnya, dijelaskan berbagai pasal-pasal penting, misalnya bahwa pimpinan KPK tidak otomatis bertindak sebagai penyidik, kemudian ada beberapa pasal-pasal yang tidak memungkinkan bagi penyidik independen untuk bergabung ke KPK.
BACA JUGA:Ditahan KPK, Hasto Sebut Sempat Dicecar 62 Pertanyaan oleh Penyidik
Berbagai revisi-revisi tersebut muncul kata Hasto atas perintah dari Presiden.
Maka dari itu, Hasto lantas menyarankan untuk bertemu dengan seluruh jajaran fraksi di DPR RI dan mencoba untuk terlebih dahulu menggalang atas perintah dari Presiden.
“Nah saat itu Pak Menteri yang menjadi kepercayaan dari Jokowi ini menyampaikan bahwa kira-kira akan diperlukan dana sebesar 3 juta US Dollar untuk mengolkan revisi UU KPK dan mengapa berjalan mulus? Karena Presiden Jokowi punya kepentingan untuk melindungi Mas Gibran dan Mas Bobby,” terang Hasto.
Maka sejarah, kata Hasto akan mencatat bahwa revisi UU KPK ini dilaksanakan sebelum pelaksanaan Pilkada serentak di mana Gibran dan Bobby berproses menjadi wali kota.
BACA JUGA:KPK Layangkan Panggilan Kedua Kepada Hasto Kristiyanto
“Maka ketika terpilih menjadi wali kota amanlah dari berbagai persoalan hukum karena KPK sudah dilemahkan,” pungkas Hasto.(*)