Migrain saat Puasa? Begini Cara Mengatasinya

Senin 10-03-2025,15:42 WIB
Reporter : Adinda Septia Salsabillah*
Editor : Heti Palestina Yunani

HARIAN DISWAY - Migrain saat berpuasa dapat menjadi tantangan yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Sakit kepala berdenyut, rasa mual, hingga kesulitan berkonsentrasi sering kali muncul akibat perubahan pola makan dan tidur selama Ramadan. Namun, kondisi ini bukan sesuatu yang tidak dapat diatasi.

Salah satu penyebab utama migrain saat puasa adalah turunnya kadar gula darah. Saat tubuh terbiasa menerima asupan makanan secara teratur, jeda panjang tanpa makan dapat menyebabkan kadar gula darah turun secara drastis, yang pada akhirnya memicu sakit kepala.

Untuk menghindarinya, disarankan untuk mengonsumsi makanan yang dapat menjaga kadar gula darah tetap stabil lebih lama, seperti nasi merah, roti gandum, atau makanan kaya serat dan protein.

BACA JUGA: Sakit Kepala Sebelah, Apa yang Harus Dilakukan? Ini Serba-Serbi Migrain dan Dua Cara Pengobatannya

Hindari makanan yang terlalu manis saat sahur karena dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat naik dan turun, yang justru dapat memperparah risiko migrain yang dapat memperburuk kondisi tubuh.

Selain itu, dehidrasi juga menjadi faktor yang sering menyebabkan migrain selama berpuasa. Kurangnya asupan cairan sebelum memulai puasa dapat mengganggu keseimbangan elektrolit dalam tubuh, yang berdampak pada sirkulasi darah ke otak.

Untuk mengurangi risiko ini, penting untuk memastikan tubuh mendapatkan cukup cairan dengan mengonsumsi air putih dalam jumlah cukup saat sahur dan berbuka. Sebaiknya hindari minuman berkafein seperti kopi atau teh dalam jumlah berlebihan, karena dapat meningkatkan risiko dehidrasi.  

BACA JUGA: 6 Tip Mencegah Dehidrasi Saat Puasa


Pola tidur yang baik serta jam tidur yang cukup dapat mencegah terjadinya migrain. -The Christian Broadcasting Network -Pinterest

Perubahan pola tidur juga turut berperan dalam munculnya migrain saat puasa. Banyak orang mengalami gangguan tidur karena harus bangun lebih awal untuk sahur atau begadang hingga larut malam sedangkan kurang tidur dapat menyebabkan tubuh mengalami kelelahan yang berujung pada sakit kepala.

Untuk mengatasinya, disarankan tidur lebih awal atau menyesuaikan pola tidur agar tetap mendapatkan waktu istirahat yang cukup. Jika memungkinkan, tidur singkat di siang hari juga dapat membantu tubuh tetap bugar.  

Selain faktor fisik, stres juga dapat menjadi pemicu migrain. Beban pekerjaan yang meningkat, aktivitas yang padat, serta kurangnya energi karena puasa dapat membuat tubuh lebih rentan terhadap stres.

BACA JUGA: 5 Cara Meningkatkan Kualitas Tidur yang Baik dan Efektif

Oleh karena itu, mengelola stres dengan baik sangat penting. Beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain dengan mengambil waktu untuk beristirahat, melakukan teknik pernapasan dalam, atau melakukan aktivitas yang menenangkan seperti membaca, berzikir, atau mendengarkan musik yang menenangkan.  

Jika migrain tetap muncul meskipun sudah menjaga pola makan, hidrasi, dan istirahat, ada beberapa cara yang dapat membantu meredakannya tanpa harus membatalkan puasa. Mengompres kepala dengan kain dingin atau memijat pelipis secara perlahan dapat membantu meredakan nyeri.

Kategori :