Sakit Kepala Sebelah, Apa yang Harus Dilakukan? Ini Serba-Serbi Migrain dan Dua Cara Pengobatannya
Ilustrasi Sakit Kepala---Pixabay
HARIAN DISWAY - HARI INI saya dicurhati teman. Anaknya, Terry, masih SMA, dua kali beruntun izin pulang lebih awal dari sekolah. Penyebabnya, ia mengalami sakit kepala sebelah disertai muntah.
Teman saya yang lain, Pak Didik, selalu migrain di kantor. Ia harus minum Panadol dulu baru reda. Hal yang sama dialami Bu Janesti. Setiap kali menyetir di bawah panas terik matahari, pasti migrain kambuh. Badannya pusing, lemas, lalu muntah.
Migrain merupakan jenis sakit kepala yang terasa seperti berdenyut, dan umumnya hanya terjadi pada satu sisi kepala. Migrain termasuk penyakit saraf yang bisa memicu sederetan gejala seperti mual, muntah, dan sensitif terhadap suara atau cahaya. Migrain diikuti dengan rasa nyeri yang sangat mengganggu. Bisa berlangsung selama beberapa jam, bahkan beberapa hari.
BACA JUGA: Mengenal Sensitisasi Saraf, Ketika Sakit Punggung Biasa Jadi Lebih Menyakitkan dan Menyiksa
Hasil penelitian dari WHO menyatakan, dari jumlah populasi manusia yang berusia 18–65 tahun, melapor pernah menderita sakit kepala. Ternyata, sebanyak 30 persen di antaranya adalah pengidap migrain.
Sakit Kepala, (Image oleh Gerd Altmann dari Pixabay)--
Serangan migrain biasanya kali pertama terjadi pada usia pubertas. Gejalanya bisa terasa lebih berat bila terjadi pada usia 35 hingga 45 tahun. Nyeri kepala pada migrain terjadi secara berulang, dengan serangan yang berlangsung antara empat sampai 72 jam.
Biasanya migrain menyerang pada satu sisi kepala (unilateral). Sifatnya berdenyut dengan intensitas sedang sampai berat (apalagi jika beraktivitas), dan dapat disertai mual, muntah, fotofobia (sensitif terhadap cahaya), dan fonofobia (sensitif terhadap suara).
BACA JUGA: Gaya Hidup Kaum Rebahan: Sedentary Lifestlye Renggut 2 Juta Nyawa per Tahun
Sekitar 20 persen perempuan pernah mengalami migrain dalam hidupnya. Prevalensi migrain masing-masing negara antara 3 sampai 35 persen.
Faktor Penyebab
Hingga kini, belum diketahui dengan pasti apa yang menyebabkan seseorang terserang migrain. Namun, pada banyak serangan migrain yang terjadi, ditemukan bahwa ada penurunan kadar dari salah satu zat kimia dalam otak yang disebut serotonin.
Hal ini pula yang diduga menjadi penyebab trigeminal, salah satu saraf pada otak merilis zat kimia pada meningen atau lapisan luar di otak sehingga memicu munculnya rasa nyeri.
BACA JUGA: Penyebab Demensia dan Cara Menghindarinya
Selain itu, serangan migrain dipicu oleh:
a. Penurunan kadar Estrogen waktu menjelang haid
b. Konsumsi makanan olahan
c. Perubahan lingkungan, seperti asap rokok, aroma parfum
d. Kebiasaan pola hidup seperti kelelahan dan kurang tidur
e. Konsumsi obat tertentu seperti pil KB
f. Mengalami stres atau gembira berlebihan
BACA JUGA: Jangan Abai! Cegah Penyakit Gigi dan Mulut Sebelum Usia Senja
Faktor Risiko
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: dr dr robert arjuna feas