Sakit Kepala Sebelah, Apa yang Harus Dilakukan? Ini Serba-Serbi Migrain dan Dua Cara Pengobatannya

Sakit Kepala Sebelah, Apa yang Harus Dilakukan? Ini Serba-Serbi Migrain dan Dua Cara Pengobatannya

Ilustrasi Sakit Kepala---Pixabay

a. Faktor Genetik
Seorang anak beresiko 50 persen terkena migrain bila salah satu orang tuanya penderita migraine. Dan 75 persen anak bakal menderita migraine bila migrain diidap kedua orang tuanya
b. Mutasi kromosom 19p3
c. Gender dan hormonal
Perempuan berisiko tiga kali lebih mungkin menderita migrain dibanding pria. Penurunan hormon estrogen dan progesteron saat menstruasi jadi pemicunya.

BACA JUGA: Cara Diagnosis Sesak Napas, Berikut Tahapan Pemeriksaan Dokter Menurut Kemenkes

d. Usia
Migrain terjadi pada rentang usia 25-55 tahun dan menurun secara signifikan pada wanita setelah menopause.
e. Faktor gaya hidup
Pemicunya, antara lain, dari makanan yang menyebabkan vasodilator (pelebaran pembuluh darah), yakni anggur merah dan vasokontriksi (penyempitan pembuluh darah), yaitu kafein, coklat, keju dan vetsin.
f. Stres, merokok, konsumsi alkohol, kurang tidur atau tidur berlebihan, pola makan tidak teratur, dan jarang berolahraga juga memicu migrain
g. Rangsangan sensorik: cahaya, bunyi, atau bau
h. Perubahan cuaca/tekanan udara

Tahapan Migrain


Ilustrasi Sakit Kepala-pixabay.com-

Prodromal
Tahapan sehari atau dua hari sebelum serangan sakit kepala. Antara lain, adanya perubahan suasana hati atau mood, keinginan mengkonsumsi makanan tertentu, leher kaku, sering menguap, konstipasi, sering haus, sering buang air kecil.

Aura
Tahapan fenomena neurologi yang muncul sebelum atau selama sakit kepala (berlangsung 20 sampai 60 menit), berupa gangguan penglihatan, verbal, sensorik, atau motorik.

BACA JUGA: Waspada! Legionellosis Mirip Covid-19: Gejala Batuk Berdahak Hingga Sesak Napas

Gejala Migrain
a. Sakit kepala pada satu sisi
b. Kepala berdenyut atau kesemutan
c. Pandangan kabur, pening, atau pusing
d. Mual dan muntah
e. Sensitif terhadap cahaya, suara, bau dan sentuhan

BACA JUGA: Ini Olahraga yang Cocok Bagi Penderita Asma
 
Pengobatan

Secara farmakologis (menggunakan obat kimia atau herbal)

Untuk migrain ringan sampai sedang (tidak sampai mengganggu aktivitas), tidak dianjurkan menggunakan obat-obatan. Lebih baik hindari faktor pencetus, yaitu dengan mengubah gaya hidup agar lebih sehat. Konsumsi makanan dan minuman yang mengandung mineral sebagai berikut:
a. Vitamin B2 (riboflavin): hati, daging ayam, salmon, telur, kacang-kacangan, sayur hijau
b. Koenzim: hati, jantung, ginjal, daging sapi, ayam, ikan kembung atau makarel, sarden tuna, salmon, bayam, kembang kol, brokoli, jeruk, stroberi
c. Magnesium: alpukat, dark chocolate, kacang polong, gandum utuh, pisang, sayuran hijau, ikan kembung, dan biji-bijian.

BACA JUGA: Tujuh Manfaat Berjalan Kaki bagi Kesehatan Tubuh, Apa Saja?
 
Secara non farmakologis (menggunakan relaksasi, akupressur/akupuntur)
a. Memijat ringan bagian kepala yang terserang migrain dengan perlahan
b. Beristirahat atau tidur di kamar yang sepi dan gelap
c. Kompres air dingin di atas dagu atau belakang leher
d. Relaksasi: menghirup napas dalam-dalam dan perlahan melalui hidung, mendengarkan musik, membayangkan berada di tempat yang menyenangkan
e. Berlatih yoga, yakni kombinasi antara postur tubuh dan teknilk pernapasan
f.  Akupresur, yakni teknik penekanan pada titik-titik akupuntur di permukaan tubuh dengan tangan atau alat bantu berujung tumpul.

Mekanisme Terjadi Migrain

Mekanisme rasa sakit pada umumnya dimulai dari rangsangan yang diterima oleh saraf trigeminal, sehingga menyebabkan pelepasan sejumlah neurotransmitter.

Termasuk serotonin yang dikaitkan dengan perubahan mood dan dopamin. Pelepasan neurotransmitter ini kemudian menimbulkan rasa nyeri, diikuti oleh tekanan darah yang ikut naik-turun secara alami mengikuti detak jantung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: dr dr robert arjuna feas