Cinta yang Erotomania

Selasa 11-03-2025,09:00 WIB
Oleh: Djono W. Oesman

BACA JUGA:Cinta Maut di Tangerang dan Karakter Hewani

Dari penjelasan itu, terungkap dua fakta: Pertama, Afizin merasa sudah berpacaran dengan S via Facebook sejak tujuh tahun silam meski belum pernah ketemu. Konfirmasi terhadap S belum bisa dilakukan. Sebab, S terluka parah dan kini dirawat intensif di RS. 

Kedua, Afizin dalam kondisi mabuk saat menikam gadis S.

Pria merasa berpacaran atau merasa dicintai wanita meski mereka belum pernah bertemu adalah gangguan jiwa ringan yang langka. Disebut delusi romantis. Dalam bahasa psikologi: erotomania.

Erotomania, keyakinan bahwa seseorang mencintai dirinya, meskipun tidak ada hubungan nyata di antara mereka. Bisa berkembang menjadi obsesi dan agresi ketika si pengidap erotomania merasa ditolak.

BACA JUGA:Cinta Segitiga di Kulon Progo Berakhir Maut

BACA JUGA:Konflik Cinta di Jalan Ngaglik, Surabaya

Dikutip dari American Journal of Psychiatry, 1989, berjudul Erotomania revisited: from Kraepelin to DSM-III-R, dijabarkan tentang kelainan kejiwaan itu.

Disebutkan, erotomania atau dikenal dengan sebutan sindrom De Clerambault adalah suatu bentuk gangguan kepribadian saat para penderitanya memiliki keyakinan bahwa orang lain di dekatnya memendam perasaan cinta kepada si penderita atau mungkin merasa memiliki suatu bentuk hubungan intim.

Gangguan kepribadian langka umumnya diderita perempuan. Tetapi, ada juga pria. Dan, pengidap pria bisa sangat berbahaya bagi perempuan yang dirasa mencintai pria itu. 

BACA JUGA:Pembunuhan Bocah 5 Tahun Akibat Cinta Segitiga: Cemburu Bisa Membunuh

BACA JUGA:Puisi Cinta buat Pengantin di Bogor

Erotomania berasal dari bahasa Yunani: Eros, artinya cinta, serta mania yang berarti berlebihan.

Dalam tahap yang parah, seorang erotomania tak perlu kontak atau bertemu langsung dengan seseorang untuk menyangka orang itu jatuh cinta kepadanya. Cukup melalui komunikasi tanpa tatap muka (online) atau hubungan melalui telepon tanpa tatap muka. Hanya melalui hubungan model begitu, si penderita merasa bahwa orang yang berkomunikasi dengannya mencintai si pengidap erotomania.

Sebagai gambaran, pengidap bisa saja mengagumi seorang aktris di televisi dan menganggap semua yang dikatakan sang aktris di televisi ditujukan kepada dirinya. Ia pun merasa diperhatikan, dan menganggap sang aktris itu jatuh cinta kepadanya. Jatuh cinta secara ilusi.

BACA JUGA:Petualangan Cinta di Mutilasi Bekasi

Kategori :